Bulog Maksimalkan Mesin Pengolahan untuk Dukung Penyaluran Beras Bantuan Pangan

21 September 2023 19:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi lihat mesin rice to rice Bulog. 
 Foto: Dok Bulog
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi lihat mesin rice to rice Bulog. Foto: Dok Bulog
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas, meemastikan pihaknya akan memaksimalkan segala fasilitas teknologi mesin pengolahan yang dimiliki untuk mendukung percepatan bantuan pangan tahap II ini. Salah satunya dengan memanfaatkan mesin rice to rice dalam proses pengemasan beras.
ADVERTISEMENT
“Seperti yang saat ini berlangsung, Bulog dibantu dengan pihak transporter, mengakomodir 4 desa di Kecamatan dengan total 500 keluarga penerima untuk mendapatkan beras Bantuan Pangan lebih awal. Untuk di wilayah Jawa Tengah, Bulog telah mengeluarkan beras bantuan pangan sebanyak 12.500 ton,” ujar Buwas melalui keterangan tertulis, Kamis (21/9).
Buwas menuturkan sasaran program ini kepada masyarakat yang kurang mampu. Sehingga kebutuhan pangannya tercukupi. Di sisi lain, Bulog juga melakukan operasi pasar dengan menjual beras murah itu ke retail-retail dan pasar tradisional. Bahkan, Bulog di pasar-pasar tradisional memiliki toko sendiri yang langsung menjual beras operasi pasar dengan packaging 5 kiloan.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bantuan pangan tahap I untuk tiga bulan penyaluran sudah dilaksanakan dengan baik oleh Bulog sebanyak 640 ribu ton. Kemudian sekarang dilanjutkan tiga bulan lagi untuk tahap ke II.
ADVERTISEMENT
“Jadi saudara-saudara kita sebanyak 21,3 juta keluarga penerima mendapatkan lagi beras bantuan pangan tahap ke II dengan kualitas baik dari gudang-gudang dan sentra pengolahan Bulog seperti yang kita lihat sekarang ini, jadi dipastikan semua berasnya dalam kualitas baik yang diterima oleh keluara penerima,” ujar Arief.
Arief yakin melalui penyaluran beras bantuan pangan sejumlah 640 ribu ton untuk 3 bulan penyaluran ini (September-November), ditambah dengan beras operasi pasar yang digelontorkan Bulog ke pasar dan retail-retail akan mampu meredam kenaikan harga beras.
“Perintahnya Pak Presiden yang pertama banjiri pasar dengan stok cadangan beras pemerintah dari gudang-gudang Bulog, pasarnya itu mulai pasar tradisional, pasar modern, Pasar Induk Beras Cipinang,” ungkap Arief.