Bulog Pastikan Harga Beras di Jateng Jelang Nataru Stabil

20 Desember 2019 16:23 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pimwil Bulog Jateng, Basirun mengecek stok beras di gudang Sumberejo, Kendal, Jawa Tengah.  Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pimwil Bulog Jateng, Basirun mengecek stok beras di gudang Sumberejo, Kendal, Jawa Tengah. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
ADVERTISEMENT
Bulog Jawa Tengah memastikan 45 gudangnya sudah terisi beras medium maupun premium. Hal ini, berkenaan dengan pasokan serta ketersediaan selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2020.
ADVERTISEMENT
Hal itu terlihat saat kunjungan Pemimpin Wilayah Bulog Jateng, Basirun ke Gudang Sumberejo, Kaliwungu, Kendal, Jumat (20/12).
Pimwil Bulog Jateng, Basirun mengatakan, menjelang dan selama libur Nataru, pihaknya terus mengoptimalkan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH).
“Terutama, untuk jenis beras medium di seluruh wilayah di Jateng sepanjang tahun,” katanya saat temu media di Gudang Bulog Sumberejo, Kendal, Jumat (20/12).
Basirun menjelaskan, untuk kesiapan selama libur Nataru pihaknya memastikan pasokan dan ketersediaan beras berjalan lancar dan aman.
“Bulog menjamin harga beras tetap stabil sampai Tahun Baru,” kata Basirun.
Pimwil Bulog Jateng, Basirun mengecek stok beras di gudang Sumberejo, Kendal, Jawa Tengah. Foto: Afiati Tsalitsati/Kumparan
Menurutnya, harga beras medium di pasar-pasar tradisional dengan harga eceran tertinggi sebesar Rp 9.450 per kilogram.
Sementara, harga eceran beras premium saat ini tertingginya Rp 12.800 per kilogram.
ADVERTISEMENT
“Saat ini stok kami cukup besar mencapai 164 ribu ton lebih. Dan itu kalau kita operasional rutin untuk kegiatan KPSH serta antisipasi bencana alam itu aman sampai enam bulan ke depan,” ujarnya.
Basirun juga meyakini kualitas beras Bulog di wilayahnya saat ini masih terjaga dengan baik. Sehingga, harga dipastikan stabil.
Lebih lanjut, kata Basirun, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas terkait mengenai kebutuhan beras di masyarakat selama libur Nataru.
"Koordinasi dan sinergi yang baik ini berdampak langsung pada stabilnya harga pangan, khususnya beras di wilayah Jawa Tengah. Karena, ketersediaan dan keterjangkauan serta distribusi bisa terjaga dengan baik," tegasnya.