Bulog Sulut dan Gorontalo Impor 15.000 Ton Beras dari Myanmar

29 Oktober 2024 14:06 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Foto: Yudi Manar / ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Foto: Yudi Manar / ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) melakukan impor beras sebanyak 15.000 ton dari Myanmar. Rencananya beras akan masuk awal November.
ADVERTISEMENT
Manajer Operasional dan Pelayanan Publik M Yatsir mengatakan masuknya beras impor ini akan memperkuat stok beras di Sulut hingga tahun 2025. Apalagi, menghadapi perayaan hari raya keagamaan di Sulut yakni Natal dan Tahun Baru, pasti membutuhkan beras cukup banyak dibandingkan hari biasanya.
Sejumlah pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa (28/5/2024). Foto: Yudi Manar / ANTARA FOTO
"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena dengan masuknya beras impor stok semakin banyak," katanya dikutip dari Antara, Selasa (29/10).
Ia menjelaskan beras dari Myanmar ini hanya memiliki 'broken' lima persen atau bisa dikatakan kualitas baik. Sulut, katanya, memang bukan daerah sentra produksi beras, sehingga harus dipasok dari daerah lain, sehingga pemerintah harus impor beras.
Bulog akan berupaya menyediakan bahan pokok yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga harga di pasar tetap stabil. Selain beras, katanya, Bulog juga menyediakan gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging dan produk lainnya.
ADVERTISEMENT