Bulog Tanggapi Kritik AS soal Kewenangan Impor Pangan

29 April 2025 19:49 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Pengadaan Bulog Prihasto Setyanto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/4/2025).  Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Pengadaan Bulog Prihasto Setyanto di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/4/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Direktur Pengadaan Perum Bulog, Prihasto Setyanto, menanggapi sorotan Amerika Serikat (AS) terkait kewenangan eksklusif Bulog dalam impor komoditas pangan. Ia menegaskan bahwa Bulog bekerja berdasarkan penugasan dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Tanyain sama USTR lah. Tanyain sama yang nuduh. Bulog kan bekerja atas dasar penugasan,” ujar Prihasto kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/4).
Menurut Prihasto, Bulog hanya menjalankan arahan yang diberikan pemerintah. "Yang saya bilang adalah bahwa Bulog bekerja atas dasar penugasan. Kalau Bulog ditugaskan begini, kita gerakkan," tambahnya.
Pernyataan ini disampaikan menanggapi laporan 2025 National Trade Estimate Report on Foreign Trade Barriers yang dirilis oleh Office of the United States Trade Representative (USTR). Dalam laporan tersebut, AS menyoroti pengawasan dan kontrol terhadap impor pangan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Bulog.
Laporan USTR menyebut Bulog memiliki hak eksklusif untuk mengimpor beras, jagung pakan, dan kedelai sebagai bagian dari cadangan pangan pemerintah Indonesia. AS menilai kebijakan tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku usaha asal AS.
ADVERTISEMENT
"Bulog juga memiliki kewenangan eksklusif untuk mengimpor beras standar dengan kadar pecah 15 persen hingga 25 persen. Indonesia menyebut pertimbangan ketahanan pangan dan manajemen harga sebagai tujuan utama kebijakan ini," tulis laporan USTR tersebut.