Bulog Targetkan Serap 600 Ribu Ton Beras Petani hingga Akhir Mei 2024

20 Mei 2024 20:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Ketapang II, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/3). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Ketapang II, Banyuwangi, Jawa Timur, Senin (22/3). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menargetkan Bulog bisa menyerap sebanyak 600.000 ton beras dalam negeri sampai dengan masa tanam 1 (MT1) berakhir atau akhir Mei 2024. Adapun pada MT 1 2022 lalu Bulog menyerap hasil panen petani sebanyak 550.809 ton dan MT 1 2023 sebanyak 692.570 ton.
ADVERTISEMENT
"Bulog akan terus melakukan pengadaan dan kami memperkirakan sampai dengan akhir pengadaan MT1 kita akan bisa mendapatkan lebih dari 600.000 ton setara beras, dan itu angka yang lebih tinggi dibandingkan 2022, sedikit lebih rendah dibandingkan 2023," kata Bayu di Sentra Penggilingan Padi Karawang, Jawa Barat, Senin (20/5).
MT1 adalah musim tanam 1 atau rendeng yang menghasilkan beras paling banyak dibandingkan dengan musim lainnya. MT1 umumnya dimulai sejak Oktober tahun sebelumnya hingga Februari, sehingga panen raya umumnya dimulai sejak Februari.
Namun, pada MT1 2024 terjadi kemunduran lantaran adanya fenomena el nino, sehingga baru dimulai pada Desember 2023. Hal ini turut memundurkan masa panen MT1. Meskipun ada beberapa sentra padi yang mulai panen pada Februari 2024, panen raya di banyak di wilayah baru dimulai pada Maret 2024.
ADVERTISEMENT
Bayu menjelaskan, Bulog telah menyerap sebanyak sebanyak 535.000 ton beras atau sebanyak 1,05 ton gabah dari produksi dalam negeri per 19 Mei 2024.
“Saya bisa sampaikan bahwa total pengadaan Bulog per hari ini itu sudah mencapai 535.000 ton setara beras atau kurang lebih 1.050.000 ton setara gabah,” jelas Bayu.
Untuk ujung panen MT1, Bayu bilang, akan terjadi dua hingga empat pekan ke depan. Sehingga, produksi beras pada Juni diprediksi mulai melandai.
"Waktu panen diperkirakan hingga 2-4 minggu ke depan musim panen MT 1 ini, tergantung daerahnya. Kami akan terus melakukan pengadaan, kami memperkirakan sampai dengan akhir pengadaan MT 1 lebih dari 600.000 ton setara beras," jelas Bayu.
"Kita sudah tahu bahwa musim kering mulai Juni itu selalu defisit,” terang Bayu.
ADVERTISEMENT