Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
BUMD Segera Terbentuk, Masyarakat Papua Bisa Nikmati Dividen Freeport Tahun Ini
31 Maret 2021 18:17 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Biro Hukum Setda Pemprov Papua, Y Derek Hegemur mengatakan, pendirian BUMD telah mendapatkan persetujuan Kementerian Hukum dan HAM pada November 2020. Dia menjanjikan, bulan depan akan dilakukan penandatanganan akta notaris.
"Rancangan akta notaris pendirian PT Papua Divestasi Mandiri telah diproses dan mungkin setelah pertemuan ini, di awal April sudah bisa tertandatangani akta notarisnya," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (31/9).
Dalam 10 persen saham yang akan dimiliki BUMD Papua atas Freeport Indonesia, Pemprov Papua mendapatkan 30 persen dan Pemerintah Kabupaten Mimika 70 persen. Porsi Pemkab Mimika lebih besar karena lokasi kerja tambang Freeport berada di wilayahnya.
Derek mengatakan, BUMD Papua ini telah memiliki modal dasar Rp 3 miliar dan modal untuk pertama kali disetor Rp 2 miliar. Rinciannya, setoran modal awal Rp 600 juta dari Pemprov Papua dan Rp 1,4 miliar dari Pemkab Mimika.
ADVERTISEMENT
Untuk susunan kepengurusan perusahaan, dia juga mengatakan sudah disiapkan. Berdasarkan keputusan gubernur akan ditetapkan susunan Dewan Komisaris yakni Komisaris Utama satu orang, dan Komisaris dua orang. Sementara Dewan Direksi terdiri Direktur Utama, Direktur Bisnis dan Keuangan, Direktur Umum dan SDM.
Secara keseluruhan, 26,6 persen saham Freeport dimiliki oleh MIND ID, 25 persen dimiliki PT IPMM, dan 48,8 persen punya Freeport McMoran. Total saham yang digenggam MIND ID 51,6 persen.
Adapun saham PT IPMM, terdiri dari MIND ID 60 persen dan BUMD Papua 40 persen. PT IPMM dibentuk pada 2018 karena saat itu PT Papua Divestasi Mandiri belum ada.
Masyarakat Papua Akan Nikmati Dividen Freeport
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak mengungkapkan, tahun ini masyarakat Papua akan menikmati dividen Freeport Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sesuai perhitungan perusahaan, dividen yang akan diterima tahun ini sekitar USD 200 juta yang merupakan setoran pertama Freeport usai saham mayoritasnya dimiliki Indonesia. Dari situ, BUMD Papua akan mendapatkan 10 persennya.
Dividen yang bakal diterima negara USD 200 juta lantaran tahun ini produksi Freeport mulai mendekati normal dari tambang bawah tanah. Pada 2022, dividen ditargetkan USD 400 juta, pada 2023 USD 1 miliar. Lalu, 2024 dan 2025 targetnya masing-masing USD 1,5 miliar.
Hingga kini, Orias mengaku masih menunggu BUMD Papua benar-benar resmi terbentuk. Dengan begitu, perusahaan akan mengalihkan pembelian saham 10 persen ke sana agar bisa menerima dividen 10 persen.
"Dari kami MIND ID saat ini posisinya adalah menunggu surat dari provinsi dan kabupaten untuk menyebutkan nama yang mewakili dalam hal ini kita sudah ketahui bersama bahwa ada Papua Divestasi Mandiri yang akan menjadi pemegang saham," kata Orias dalam rapat yang sama.
ADVERTISEMENT
Live Update