BUMN Pengelola Bandara Soetta Rugi Rp 1,6 Triliun di Semester I 2021

22 Agustus 2021 10:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi antrean rapid test antigen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.  Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi antrean rapid test antigen di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura II (Persero) mencatatkan kerugian Rp 1,6 triliun pada semester I 2021. AP II merupakan BUMN pengelola bandara, salah satunya Bandara Soetta di Tangerang.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan keuangan AP II yang dipublikasikan di Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (22/8), kerugian ini naik 81 persen atau bertambah Rp 719 miliar dalam setahun jika dibandingkan kerugian di semester I 2020 sebesar Rp 887 miliar.
Kerugian yang bertambah ini seiring dengan turunnya pendapatan perusahaan. Hingga 30 Juni 2021, total pendapatan perusahaan Rp 2,77 triliun atau turun 13,69 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 3,21 triliun.
Secara rinci, total pendapatan perusahaan berasal dari pendapatan aeronautika Rp 942 miliar atau turun 29 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 1,34 triliun. Pendapatan nonaeronautika Rp 1,835 triliun atau turun 2,1 persen dibandingkan periode sama sebelumnya Rp 1,875 triliun.
ADVERTISEMENT
Jika pendapatan turun, total beban usaha AP II selama setahun justru naik 0,38 persen dari Rp 3,60 triliun menjadi Rp 3,61 triliun. Rincian total beban usaha yaitu beban pegawai naik dari Rp 1,066 triliun menjadi Rp 1,083 triliun, beban operasional bandara naik dari Rp 2,138 triliun menjadi Rp 2,177 triliun.
Lalu beban umum dan administrasi turun dari Rp 378 miliar menjadi Rp 338 miliar. Beban pemasaran juga turun dari Rp 7,58 miliar menjadi Rp 5,80 miliar. Beban lain-lain naik turun dari Rp 30,4 miliar menjadi Rp 30,2 miliar.
Total liabilitas juga naik dari Rp 23,1 triliun menjadi Rp 23,7 triliun selama setahun. Total liabilitas berasal dari liabilitas jangka pendek Rp 6,85 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 16,90 triliun.
ADVERTISEMENT
Sementara total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 19,63 triliun. Total jumlah aset AP II turun dari Rp 44,4 triliun menjadi Rp 43,5 triliun dalam setahun.