Bupati Meranti Tak Menyesal Sebut Kemenkeu Diisi Iblis dan Setan: Itu Pertanyaan

21 Desember 2022 13:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil di Gedung Kemendagri, Rabu (21/12/2022).  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil di Gedung Kemendagri, Rabu (21/12/2022). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhammad Adil, buka suara usai menyebut Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diisi iblis atau setan. Ia melontarkan pernyataan itu saat Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah di Pekanbaru, Riau, Kamis (8/12).
ADVERTISEMENT
Adil mengaku tak menyesal saat melontarkan pernyataan tersebut. Ia merasa masalah itu telah selesai dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kemenkeu.
"Sebetulnya itu bukan pernyataan, tapi pertanyaan pas rapat. Menyesal (itu) enggak, (itu kan) pertanyaan kok nyesal, bagaimana?" kata Adil saat ditemui di Kementerian Dalam Negeri, Rabu (21/12).
Adil mengaku telah menyampaikan semua masalah ke kementerian terkait. Ia menyerahkan pembayaran Dana Bagi Hasil (DBH) yang kurang oleh Kemenkeu.
Pada 2022, pihaknya menerima DBH sebesar Rp 114 miliar dengan hitungan harga minyak USD 60 per barel. Sementara dalam pembahasan APBD tahun 2023, harga minyak dunia naik menjadi USD 100 per barel.
"Insyaallah, nanti uang kami yang di 2022 yang kurang bayar karena yang USD 60 jadi USD 100 nanti akan dibayar. Cuma nanti yang untuk 2023 perhitungannya nanti akan sama," ujar Adil.
ADVERTISEMENT
Adil memastikan perhitungan DBH pada 2023 akan sama disesuaikan dengan lifting USD 100 per barel. Pasalnya, uang kas daerah Meranti tinggal Rp 8 miliar.
"Tetapi tadi sudah diterangkan Pak Dirjen (Agus Fatoni), nanti diterangkan Pak Dirjen lagi," tutur Adil.
Sementara itu, Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri, Agus Fatoni, mengatakan Bupati Meranti telah bertemu Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tito sempat memberikan arahan kepada Adil.
"Sudah diberikan dan bertemu juga Pak Mendagri dan juga sudah disampaikan arahan-arahan. Ya namanya pembina, pembina harus mengarahkan," tutur Fatoni.
Fatoni menegaskan masalah pertanyaan 'Kemenkeu Iblis atau Setan' telah diselesaikan. Mereka tidak melanjutkan pembahasan tersebut pada rapat pembahasan teknis tindak lanjut pada hari Rabu (21/12) ini.
ADVERTISEMENT

Awal Mula Bupati Meranti Sebut Kemenkeu Diisi Iblis atau Setan

Muhammad Adil menjadi sorotan publik usai menyebut Kemenkeu diisi iblis atau setan. Pada Rapat Koordinasi Nasional Optimalisasi Pendapatan Daerah, Adil mempertanyakan soal Dana Bagi Hasil (DBH) minyak di Kepulauan Meranti kepada Kemendagri dan Kemenkeu.
Adil merasa wilayahnya diperlakukan tidak adil karena penerimaan DBH Meranti menurun. Padahal harga minyak dunia melonjak naik sampai USD 100 per barel.
“Ini orang keuangan isinya iblis atau setan? Jangan diambil minyak di Meranti itu, nggak apa-apa kami juga masih bisa makan, daripada uang kami 'diisap' sama (pemerintah) pusat. Karena kalau kami daerah kaya sudah ambil Rp 10 triliun enggak apa-apa, kami daerah miskin, daerah ekstrem,” sebut Adil.
ADVERTISEMENT