Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM ) kerap terjadi di Kabupaten Rote Ndao, Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebab cuaca Pulau Rote yang sering tidak baik membuat proses distribusi BBM kerap tersendat.
ADVERTISEMENT
Bupati Rote Ndao NTT Paulina Haning menjelaskan, pasokan BBM Pulau Rote berasal dari Terminal BBM Kupang, berjarak 60 kilometer (km) yang harus dilalui lewat jalur laut dan dilanjutkan dengan mobil tangki.
"Kelangkaan terjadi karena kami ini kepulauan. Ada waktu tertentu BBM ini langka karena di Rote tidak ada penyeberangan," ujarnya saat ditemui di Desa Edalode, Rote Ndao, NTT, Jumat (19/7).
Dia menjelaskan, saat hujan tiba dan terdapat angin kencang, kapal Pertamina dari Kupang tak bisa menyeberang ke Pulau Rote. Pun kejadian tersebut terjadi tak hanya sekali-dua kali dalam setahun, tapi sering terjadi.
Oleh karena itu, Paulina pun meminta kepada Pertamina agar membangun Terminal BBM (TBBM) yang dikerjasamakan dengan swasta di Pulau Rote. Tujuannya agar saat cuaca memburuk, tak terjadi kelangkaan BBM .
ADVERTISEMENT
"Mohon bangunlah jober (joint bersama pembangunan TBBM Pertamina dengan swasta) di Rote Ndao. Ini untuk kelancaran distribusi BBM di Rote Ndao," beber Paulina.
Menanggapi itu, Pelaksana Harian Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto akan meminta Pertamina untuk melakukan kelaikan studi. Sebab proses membangun TBBM kerja sama swasta tidak sederhana.
"Jadi nanti dari lahan yang disediakan daerah, ada tim yang melihat kelaikan studi apakah lahan ini mudah suplai BBM, apakah dekat pantai, pelabuhan bisa sandar atau enggak, akan dikaji," katanya.