Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Bursa Efek Indonesia Bangun Inkubator untuk Startup
26 Januari 2017 14:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Bursa Efek Indonesia (BEI) membangun pusat inkubator bagi perusahaan rintisan atau startup. Diharapkan dengan adanya fasilitas ini, startup Indonesia mampu tumbuh dan berkembang bahkan dapat mencatatkan saham perusahaan di bursa.
ADVERTISEMENT
"Ini merupakan upaya bursa untuk mengkapitalisasi industri kreatif yang sudah berkembang pesat di negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Jangan sampai kita kalah padahal potensi market kita besar sekali dengan 250 juta penduduk," ungkap Direktur Utama BEI Tito Sulistio saat groundbreaking inkubator start-up di Plaza Bapindo, Jakarta (26/1).

Sementara itu di tempat yang sama, Vice President Privatization Startup-SME and Foreign Listing BEI, Saptono Adi Junarso menambahkan mulai minggu depan perusahaan startup bisa mendaftar secara online dan dilakukan penyeleksian sebagai calon peserta. Bagi startup yang terpilih akan mendapatkan sejumlah fasilitas yang membantu perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang.
"Yang terpilih akan diberikan mentorship, working space, akses untuk funding, dan membuat event-event yang mempertemukan startup dengan investor," tutur Saptono.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan fasilitas berupa working space seluas 600 meter persegi dengan kapasitas sampai 60 orang siap digunakan bagi startup terpilih yang akan diumumkan Maret mendatang.
"Dengan biaya hanya maksimal Rp 1 juta per orang, mereka sudah mendapatkan ruang kerja di posisi yang strategis, banyak fasilitas yang membantu mereka berkembang," kata Sapto.