Bursa Nikkei Jepang Anjlok Nyaris 13 Persen, Terburuk Sejak 1987

5 Agustus 2024 15:56 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret kawasan Shibuya di Jepang yang kembali sibuk. Foto: Yuki Iwamura/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Potret kawasan Shibuya di Jepang yang kembali sibuk. Foto: Yuki Iwamura/AFP
ADVERTISEMENT
Bursa saham dunia kompak merah. Selain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat anjlok 4 persen pada pukul 14:30 WIB, bursa saham Jepang, Nikkei, juga terperosok.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Senin (5/8), Nikkei anjlok 12,40 persen atau kehilangan 4.451,29 poin ke posisi 31.458,40. Ini menjadi penurunan terendah sejak insiden 'Black Monday' pada 1987.
Pada 19 Oktober 1987, saham dunia banyak yang bertumbangan, termasuk Jepang. Saat itu, indeks Dow Jones Industrial Average yang paling parah, yakni anjlok 22,6 persen.
Amblasnya Nikkei Jepang hari ini karena investor khawatir akan terjadi resesi AS. Alhasil, mereka mengambil aksi untung sambil menunggu Bank Sentral AS, Federal Reserve, menurunkan suku bunga acuan.
"Safe haven yen dan franc Swiss melonjak, karena perdagangan carry trade yang ramai terurai, memicu spekulasi bahwa beberapa investor melepas perdagangan yang menguntungkan untuk mendapatkan uang untuk menutupi kerugian di tempat lain," tulis Reuters.
ADVERTISEMENT
Sementara bursa Taiwan, Topix (TOPX) anjlok 12,48 persen ke posisi 2.220. Di pasar Eropa, STOXX melemah 1,8 persen, Prancis (FCHI) turun 2,8 persen, dan FTSE Inggris turun 1,7 persen.