Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Butuh Waktu Berapa Lama Karawang Jadi Kota Megapolitan?
1 Desember 2017 20:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Karawang terus bergegas. Sebagai kabupaten, ia tak ingin ketinggalan dalam hal pembangunan. Selain rencana pembangunan stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung yang tengah diurus pembebasan lahannya, ada Bandara Karawang yang akan direalisasikan 10-15 tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Pertanyaan muncul, butuh waktu berapa lama Karawang mengubah diri menjadi kota megapolitan?
“Kalau saya lihat belum bisalah jadi kota mandiri dalam beberapa waktu dekat. Tapi ke depannya (akan jadi kota megapolitan) itu pasti. Kira-kira di atas 10 tahun,” ungkap General Manager Rumah123 Ignasius Untung kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (1/12).
Belum mampunya Karawang mengejar diri menjadi kota megapolitan dalam waktu dekat, kata Ignasius, dikarenakan belum banyaknya mal besar yang dibangun di sana. Selain itu, beberapa fasilitas publik juga masih minim jumlahnya. Dia bahkan mengatakan Karawang belum bisa mengejar diri seperti Bekasi yang sudah lebih dulu maju secara pembangunan.
“Butuh beberapa waktu. Karena di Karawang tuh malnya belum banyak. Belum ada mal besar, jadi fasilitasnya masih kurang. Untuk mendekati Bekasi saja masih belum ya,” katanya.
ADVERTISEMENT

Diakui Ignatius, salah satu keunggulan Karawang sebagai kota industri terletak pada penataan penempatan pabrik yang cukup rapi. Dia membandingkan dengan kawasan industri Pulogadung yang dianggapnya berantakan.
“Kalau di Pulogadung kan berantakan ya. Di Karawang itu bersih, rapi, jadi enak. Orang-orang yang kerja di pabrik-pabrik di sana itu kan juga butuh tempat tinggal,” ucapnya.
Ke depannya, Ignasius mengatakan, jalan lebar akan terbuka bagi Karawang jika ingin mengubah diri menjadi kota megapolitan dengan cara membangun perumahan dan mal-mal dengan fasilitas yang baik. Jika itu terealisasikan, para pekerja yang selama ini tinggal di Bekasi atau Cikarang bisa bergeser ke Karawang.
“Mungkin nanti kalau ada proyek-proyek baru di Karawang akan narik yang di Bekasi dan Cikarang. Apalagi kan di sana sudah padat, macetnya sudah parah. Mungkin saja mereka bergeser ke Karawang kalau bisa menyediakan rumah dan berbagai fasilitas publik yang baik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan juga belum memiliki rencana untuk memperpanjang rute KRL Commuter Line dari Cikarang ke Karawang. Padahal dengan adanya KRL Commuter Line akan mempermudah mobilitas masyarakat.
“Rencana KRL ke Karawang belum ada. Sampai sekarang hanya baru ke Cikarang saja. Belum ada masterplan untuk KRL ke Karawang karena kita masih fokus ke luar Jawa. Lagipula, Karawang itu kan enggak masuk jalur KRL Jabodetabek,” timpal Humas Ditjen Perkeretaapiaan Kemenhub Joice Hutajulu.