Buwas: Bulog Akan Utamakan Serap Gabah

Target serapan gabah beras Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Perum Bulog menyatakan akan memprioritaskan penyerapan gabah pada tahun ini. Hal ini sesuai dengan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Bulog Budi Waseso alias Buwas menyebut, penyerapan gabah dan beras ditargetkan mencapai 1,8 juta ton pada tahun ini. Meski stok Bulog di gudang masih 1,9 juta ton, Bulog tetap akan menyerap beras untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

“Kita utamakan serap gabah aja. Toh cadangan kita yang lalu masih 1,9 juta ton kan. Berarti kalau tidak menyerap pun kita masih ada stok. Tapi kan kita peduli dengan petani. Kita juga tidak mau impor, dan kita juga berpihak pada petani. itu kan target 1,8 juta ton,” katanya saat ditemui usai gelaran acara HUT ke-52 Bulog di Kantor Bulog Divre DKI Jakarta, Sabtu (28/4) malam.

Direktur Utama Bulog, Budi Waseso Foto: Garin Gustavian/ kumparan

Ia menambahkan, kapasitas gudang beras Bulog mencapai 3,6 juta ton. Dengan datangnya musim panen, inilah saatnya bagi Bulog untuk mengejar target penyerapan sebesar 1,8 juta ton. Hanya saja hingga April 2019 serapan gabah dan beras Bulog baru sekitar 286 ribu ton. Masih jauh dari target.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah meminta Perum Bulog untuk mengubah strategi bisnisnya, yaitu lebih banyak membeli gabah petani dibandingkan beras. Cara ini lebih efisien karena dapat menghemat anggaran pengeluaran Bulog.

"Bulog bisa makin lama makin beli gabah bukan beras. Kalau terpaksa beras ya silahkan saja karena petani itu tidak menghasilkan beras tapi gabah," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Untuk itu, Darmin meminta gudang-gudang yang dimiliki Bulog dilengkapi dryer atau mesin pengering. Bulog tidak harus membeli dryer karena bisa dikerjasamakan dengan para pemilik penggiling padi.