Buwas Pastikan Tak Ada Impor Beras Plastik: Sangat Tidak Mungkin

12 Oktober 2023 20:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut Bulog Budi Waseso saat sidak ke Pasar Cipinang. Foto: Perum Bulog
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Bulog Budi Waseso saat sidak ke Pasar Cipinang. Foto: Perum Bulog
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso alias Buwas, menegaskan tidak ada beras impor berbahan plastik. Menurutnya, beras plastik itu sesuatu yang tidak mungkin.
ADVERTISEMENT
Awalnya isu beras impor plastik atau sintetis ini ditemukan di Bukittinggi, Sumatera Barat. Ada salah satu warga mengaku sakit usai mengkonsumsi beras sintetis itu.
"Plastik itu lebih mahal. Bodoh saja orang kalau menyusupi plastik, gitu loh. Jadi itu pemikiran yang salah. Kalau plastik dibikin beras, itu nilainya tinggi. Mahal. Sangat tidak mungkin," kata Buwas di Pelabuhan Tanjung Priok, Kamis (11/10).
"Itu kan hanya orang yang hanya mau mencari kesalahan, seolah-olah pemerintah tidak memperhatikan kualitas. Tidak mungkin," sambungnya.
Buwas juga menceritakan pengalamannya selama menjadi Kebareskrim Polri, di mana dulu sempat ada isu beras plastik padahal itu bukan plastik.
"Ternyata itu bukan beras plastik, hasil pemeriksaan kita, penyidikan kita, itu beras yang dibuat dari singkong. Diproses dulu menajdi seperti mie, baru diproses jadi beras. Makanya mengkilap. Tapi bukan dari beras asli," tegas Buwas.
ADVERTISEMENT

Tegaskan Beras Impor Bulog Aman

Pekerja mengangkat beras saat bongkar muat di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (4/10/2023). Foto: ANTARA FOTO/Fauzan
Bulog dan Badan Karantina Indonesia melakukan pengecekan langsung proses pembongkaran kapal beras impor yang baru sandar di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara pada kamis (12/10).
Buwas menjamin semua beras impor yang masuk ke Gudang Bulog dalam kondisi aman yang telah melalui beberapa tahapan pemeriksaan.
“Beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog itu sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan. Sebelum dimuat ke kapal di negara asal terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Surveyor Independent kemudian setelah sampai di Indonesia dilakukan pemeriksaan lagi oleh Badan Karantina Indonesia. Jadi yang ada di gudang-gudang Bulog sudah sangat dipastikan aman semuanya,” kata Buwas.
Buwas menjelaskan isu beras sintetis ini diembuskan oleh pihak-pihak yang tidak senang di tengah upaya serius pemerintah melakukan stabilisasi pasokan dan harga beras dengan menggencarkan program bantuan pangan beras dan operasi pasar yang dilakukan oleh Bulog. Untuk itu dia meminta masyarakat lebih cermat dan jangan mudah terprovokasi dengan hoaks ini.
ADVERTISEMENT
“Kami juga bekerja sama dengan Satgas Pangan dari Kepolisian untuk meminta pengawasan dan penindakan terhadap pihak-pihak yang terbukti menyebarkan berita bohong (hoaks) mengenai beras sintetis ini agar pelaku segera ditangkap sehingga tidak membuat gaduh di situasi saat ini,” tegas Buwas.
Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Indonesia, M. Adnan, juga menegaskan semua barang yang masuk ke Indonesia diperlakukan sesuai prosedur yaitu pemeriksaan administrasi, kesehatan dan keamanan pangan termasuk impor beras yang dilaksanakan oleh Bulog.
“Semua kapal impor yang tiba termasuk impor beras ini harus diperiksa dulu oleh Badan Karantina Indonesia, setelah dinyatakan aman baru bisa dibongkar seperti kapal beras vietnam yang kita saksikan sekarang ini,” kata Adnan.
ADVERTISEMENT