Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Badan Pelaksana Badan Wakaf Indonesia (BWI ) Muhammad Nuh mengatakan perlu ada upaya meningkatkan literasi wakaf dengan berbagai pihak.
“Dengan menyebarkan manfaat dari wakaf, masyarakat tergugah ingin menjadi wakif (orang yang mewakafkan),” ujarnya dalam Workshop Jurnalis Wakaf 2022 di Hotel Savero Bogor, Jumat (8/4).
Selain itu, pemahaman wakaf berdampak pada peningkatan aset wakaf, penyaluran hasil pengelolaan wakaf, dan transparansi pengelolaan wakaf oleh nazhir (pengelola wakaf).
Sementara itu, praktisi komunikasi Azyumardi Azra menyampaikan manfaat lainnya yakni kepentingan pendidikan seperti pesantren wakaf. Secara konvensional, makna wakaf berujung pada kepentingan masjid, dan wakaf tanah.
“Berkat harta wakaf, jumlahnya cukup signifikan dan memelihara kesinambungan pesantren lembaga-lembaga pendidikan islam,” katanya.
Pembiayaan usaha mikro di lingkungan pesantren didukung dengan adanya bank wakaf mikro (BWM). Kehadiran BWM telah dirasakan manfaatnya oleh lebih dari 55 ribu nasabah, dengan akumulasi penyaluran pembiayaan mencapai Rp 87,2 miliar per Maret 2022.
ADVERTISEMENT
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad mengatakan wakaf dapat mewujudkan kesejahteraan sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi negara.
“Isu wakaf bisa diangkat, seperti wakaf tanah untuk membangun pasar. Potensi uang ini memberikan pengenalan lebih luas ke masyarakat,” pungkasnya.