Bye Dolar AS, Bank Indonesia Catat Transaksi LCT Sudah Tembus Rp 14,19 Triliun

17 Juli 2024 19:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (3/1/2023). Foto: Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) mencatat nilai transaksi penggunaan mata uang lokal atau local currency transaction (LCT) dengan negara mitra, terus mengalami pertumbuhan di Juni 2024. Misalnya transaksi LCT dengan China yang terus tumbuh meski negara tersebut mengalami tekanan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Trennya (transaksi LCT) terus mengalami peningkatan. Bahkan China yang beberapa saat kemarin agak meredup karena ekonomi mereka yang masih struggling, per dua bulan terakhir terus mengalami peningkatan," kata Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (17/7).
Destry mengatakan total nilai transaksi LCT hingga Juni 2024 mencapai USD 887,43 juta atau sekitar Rp 14,19 triliun (kurs Rp 16.000). Angka ini meningkat 80,6 persen yoy dibanding tahun lalu.
"Transaksi LCT Juni 2024 tercatat sebesar USD 887,43 juta. Ini naik 80,6 persen yoy dibandingkan tahun sebelumnya," ungkapnya.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Destry melanjutkan secara kumulatif Januari-Juni total transaksi LCT mencapai USD 4,7 miliar atau sekitar Rp 75,20 triliun. Angka ini naik sebesar 45,7 persen yoy.
ADVERTISEMENT
Di samping itu, total pelaku LCT tercatat sebesar 4.379. Angka ini tidak mengalami perubahan.
"Jumlah pelaku tidak banyak berubah, masih sekitar 4.379 pelaku. Yang menarik di sini bahwa Tiongkok ini cepat sekali pertumbuhannya, di mana untuk Juni mereka transaksinya mencapai 42,9 persen dari total transaksi LCT kita," pungkasnya.