Cadangan Timah Makin Besar di Laut, TINS Tambah Kapal Produksi

25 Mei 2022 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS), Achmad Ardianto. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PT Timah Tbk (TINS), Achmad Ardianto. Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Timah Tbk (TINS) mengungkapkan rencana pengadaan armada kapal untuk penambangan timah di lepas pantai (offshore). Hal tersebut untuk menggenjot target produksi tahun ini yang sempat merosot di kuartal I 2022.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Timah, Achmad Ardianto, menjelaskan realisasi produksi timah di 3 bulan pertama tahun 2022 ini menurun disebabkan 3 faktor. Pertama, komposisi cadangan timah saat ini semakin banyak di laut.
Achmad pun membeberkan rencana pengadaan armada laut baik itu kapal penghisap (Kapal Isap Produksi/KIP) dan kapal keruk. Sementara, sudah ada 6 armada kapal isap PT Timah yang baru.
"Cadangan kita itu makin lama komposisinya makin banyak di laut, sehingga penguatan armada di laut menjadi kunci. Itu yang sedang kita lakukan penambahan-penambahan kapal isap," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (25/5).
Achmad melanjutkan, faktor kedua menurunnya produksi timah di kuartal ini yaitu karena ada beberapa kapal produksi yang masuk dock. Sehingga, kapal-kapal tersebut belum bisa langsung beroperasi di Januari sampai Maret ini.
ADVERTISEMENT
Biji timah di pabrik PT Timah (Persero) Tbk (TINS). Foto: PT Timah
"Ketiga, karena penambangan di darat itu sudah sangat sulit sekarang ini. Untuk yang aluvial bukan timah secara keseluruhan, karena timah itu ada aluvial dan primer," jelas dia.
Adapun total investasi pengadaan kapal isap PT Timah menghabiskan Rp 60 miliar per kapal. Namun, dari total 6 kapal tersebut, hanya satu kapal yang dibeli perseroan menggunakan capex atau anggaran belanja modal. Sisanya bekerja sama dengan swasta.
Achmad menuturkan, saat ini PT Timah memiliki 50 kapal isap termasuk kapal pengadaan baru, dan 3 kapal keruk. Total kapasitas produksi kapal isap sebesar 30 ton per bulan, sedangkan kapal keruk lebih besar yaitu 100 ton per bulan.
Sebelumnya, produksi bijih timah PT Timah pada kuartal I 2022 tercatat sebesar 4.508 ton atau turun 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5.037 ton. Dari jumlah tersebut, 35 persen atau 1.583 ton berasal dari penambangan darat, sedangkan sisanya 65 persen atau 2.925 ton berasal dari penambangan laut.
ADVERTISEMENT
Produksi logam timah kuartal I 2022 turun sebesar 8 persen menjadi 4.820 Mton dari periode kuartal I 2021 sebesar 5.220 Mton. Sementara itu, Perseroan sudah mengungkapkan target produksi timah sebesar 35.000 ton hingga akhir tahun 2022.