Cara Erick Thohir Cegah Kasus Jiwasraya dan ASABRI Terulang

15 Januari 2020 20:30 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erick Thohir di Rabu Hijrah. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Erick Thohir di Rabu Hijrah. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Dua BUMN asuransi yaitu ASABRI dan Jiwasraya tengah menjadi sorotan. Hal itu tak terlepas dari dugaan kasus korupsi di internalnya yang menyebabkan kerugian mencapai triliunan rupiah.
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN selaku pemegang saham tengah mencari solusi agar keuangan dua BUMN tersebut segera pulih.
Menteri BUMN Erick Thohir mengaku berusaha agar persoalan serupa tak terjadi lagi. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) menjadi hal wajib yang harus dilakukan.
Kantor Pusat Jiwasraya, Jakarta. Foto: Helmi Afandi/kumparan
"Itu yang dari awal saya tekankan bahwa apa sih tugas saya utama itu menegakkan kembali yang namanya GCG, yaitu GCG itu bagian yang namanya 'stick and carrot'," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/1).
Kata Erick, penerapan GCG juga ia lakukan untuk semua BUMN. Dengan sistem itu, dia tak takut jika harus mencopot pegawainya yang memiliki kinerja buruk.
Gedung ASABRI. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Kalau yang namanya bagus ya kita kasih reward, kalau yang namanya enggak bagus ya kita harus bersihkan, harus copot. Dan ini menjadi penegakan bagian dari perbaikan dari Kementerian BUMN," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Erick, kasus yang menimpa Garuda Indonesia dan Jiwasraya tak lain karena tak menerapkan GCG.
"Kejadian Garuda, Jiwasraya, itu ujungnya apa? GCG nya kan. Maka itu dari awal saya bilang ingin selalu punya leader di BUMN itu apa yang nomor satu? Akhlak, dua loyalitas, tiga teamwork. Itu saja," tambahnya.