Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
ADVERTISEMENT
Sepekan jelang lebaran, diskon pada beragam kebutuhan pun banyak ditebar. Tak elak, keinginan untuk berbelanja pun kian tak terbendung dan bahkan tanpa pertimbangan (impulsif).
ADVERTISEMENT
Tak ada salahnya memang, membelanjakan keperluan lebaran dengan menggunakan Tunjangan Hari Raya (THR). Meski begitu, sikap impulsif dalam belanja bisa menyebabkan kebocoran keuangan lho.
Lantas, bagaimana cara mengatasi sikap impulsif belanja?
Perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE), Mike Rini Sutikno, mengatakan hal yang perlu diperhatikan ialah dengan membuat anggaran belanja berdasarkan prioritas.
"Hindari belanja karena diskon, karena ini hanya memuaskan keinginan yang tak ada habisnya. Namun sesuaikan dengan kebutuhan, sehingga selalu berdasarkan prioritas," ujarnya kepada kumparan, Minggu (26/5).
Dalam membuat anggaran belanja itu, Mike menyarankan agar merinci jenis kebutuhan hingga harga yang bakal dikeluarkan.
"Berbelanjalah dengan anggaran tersebut, jadi barang, jumlah dan harganya pas. Dengan anggaran, kita terhindar dari belanja di luar rencana," terang dia.
Tak kalah penting, kata Mike, anggaran yang telah disusun sedemikian rupa juga perlu dibarengi dengan komitmen dan disiplin. Termasuk jangan tergoda 'membobol' rencana yang telah disusun saat sampai di lokasi belanja.
ADVERTISEMENT
"Karena itu disarankan membawa uang pas baik tunai, e-wallet maupun e-money maupun rekening bank dengan saldo sejumlah anggarannya," paparnya.
Ia menekankan, dalam hal belanja harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perlu memaksakan untuk membatasi keperluan belanja. Jangan sampai berutang demi belanja untuk lebaran .
"Bayarlah belanjaan dengan tunai bukan dengan utang. Jika menggunakan kartu kredit, selalu bayar lunas sesudahnya," tandasnya.