Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Cara Thai Airways Bertahan Saat Pandemi: Jual ‘Odading’ dan Lelang 34 Pesawat
7 November 2020 7:18 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cara-cara ‘out of the box’ pun dilakukan maskapai asal Negeri Gajah Putih itu untuk bertahan di tengah pandemi. Berikut kumparan rinci cara Thai Airways bertahan saat ini:
Jual ‘Odading’
Perusahaan itu kini mewaralabakan adonan roti goreng yang dijual di jalanan. Roti goreng yang populer di Thailand itu dikenal warga lokal sebagai Pa Tong Go.
Mengutip Bangkok Post, adonan goreng yang mirip seperti odading itu diklaim sudah mampu menghasilkan sekitar 10 juta baht atau sekitar Rp 4,7 miliar dari penjualan per bulan.
Presdir Thai Airways, Chansin Treenuchagron mengatakan, adonan goreng sangat populer di Thailand dan orang-orang antre panjang untuk membelinya setiap pagi di lima gerai makanan THAI Catering.
Thai Airways memiliki lima gerai yang berada di toko roti Puff & Piedi Pasar Or Tor Kor, kantor pusat THAI di distrik Chatuchak, gedung Rak Khun Tao Fa, dan gedung Thai Catering di distrik Don Muang, serta cabang Silom THAI. Selain menjual di tempat, mereka juga menjual paket kotak di Provinsi Chiang Mai, tapi beberapa outlet tidak setiap hari menjualnya.
ADVERTISEMENT
Lelang 34 Pesawat
Thai Airways juga tengah melelang 34 pesawat penumpangnya. Pesawat-pesawat yang dijual itu berupa 22 unit Boeing dan 12 Airbus dari beragam tahun produksi. Batas waktu bagi mereka yang tertarik untuk membeli pesawat-pesawat tersebut adalah 13 November mendatang.
Dikutip Bangkok Post, Thai Airways mengatakan modernisasi armada menjadi alasan penjualan aset itu. Saat ini, Thai Airways mencatatkan utang 332 miliar baht atau sekitar Rp 154 triliun (kurs Rp 464 per baht) dan telah memangkas hampir 5.000 karyawannya.
Thai Airways telah mengalami kesulitan keuangan selama beberapa tahun terakhir dan berupaya mencari pinjaman. Namun Pengadilan Thailand baru menyetujui rencana restrukturisasi utang Thai Airways tahun ini, setelah perusahaan tersebut menghadapi hantaman akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT