Carole Gall Jadi Bos Baru ExxonMobil Cepu, Berikut Profilnya

20 Agustus 2022 8:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Carole Gall, Presiden ExxonMobil Cepu Limited yang baru pengganti Irtiza Sayyed.  Foto: Dok. ExxonMobil
zoom-in-whitePerbesar
Carole Gall, Presiden ExxonMobil Cepu Limited yang baru pengganti Irtiza Sayyed. Foto: Dok. ExxonMobil
ADVERTISEMENT
Carole Gall menjadi bos baru perusahaan migas ExxonMobil Cepu Limited (EMCL). Jabatan baru ini diembannya per 1 Juli 2022 dan akan berkantor di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Dia menggantikan Irtiza Sayyed yang mendapatkan penugasan untuk memimpin bisnis ExxonMobil Low Carbon Solutions di wilayah Asia Pasifik.
Sebelum menempati posisi saat ini, Carole menjabat sebagai President of Esso Production & Exploration Chad Inc. yang berbasis di Chad, Afrika Tengah.
Irtiza Sayyed di Kantor SKK Migas, Jakarta. Foto: SKK Migas
“Sebuah kehormatan bagi saya untuk memimpin tim di Indonesia dan meneruskan capaian kinerja dari Irtiza dan tim selama ini bersama dengan para mitra,” ujar Carole dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (20/8).
Dia berharap dengan kehadiran dirinya, bisnis ExxonMobil yang sudah terjalin lama di Indonesia bisa terus langgeng, termasuk dengan pemerintah dan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Carole bergabung dengan ExxonMobil sejak 1995 di Inggris dan telah menjabat sejumlah posisi kepemimpinan pada perencanaan bisnis, komersial, dan operasi produksi di tingkat korporasi dengan wilayah kerja meliputi Benua Amerika, Eropa, dan Afrika.
ADVERTISEMENT

8 Tahun Genjot Migas RI di Blok Cepu

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) berhasil melakukan produksi siap jual (lifting) ke-800 dari Wilayah Kerja (WK) Cepu pada Selasa (24/5). Sebanyak 630 ribu barel minyak kargo milik Pemerintah Indonesia dan Pertamina akan dikirim melalui Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang ke kapal Pertamina.
Kargo khusus ini akan dibawa ke STS Tuban dan dikirim ke Kilang Pertamina untuk mendukung kebutuhan energi Indonesia. Minyak dalam lifting tersebut diproduksi dari Blok Cepu di Bojonegoro dan diproses di Fasilitas Pemrosesan Pusat Banyu Urip. Minyak kemudian dialirkan melalui pipa sepanjang 95 km ke Kecamatan Palang di Kabupaten Tuban, lalu ke FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban, Jawa Timur.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan lifting ke-800 ini menandai total akumulasi produksi lebih dari 540 juta barel minyak sejak beroperasi pertama kali. ExxonMobil tercatat pertama kali menghasilkan minyak di Blok Cepu pada 2014 atau 8 tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Total produksi ini melebihi rencana pengembangan awal WK Cepu dengan cadangan minyak yang diperkirakan 450 juta barel. Dwi menyebut hal ini merupakan pencapaian luar biasa di tengah kondisi hulu migas Indonesia yang sedang berupaya memenuhi target produksi migas nasional.
Ilustasi ExxonMobil. Foto: Dok. SPHC
“Kami menyampaikan apresiasi dan selamat atas keberhasilan EMCL atas kontribusinya terhadap kesuksesan operasi WK Cepu yang aman, andal dan efisien, serta membantu menjaga ketahanan energi Indonesia dengan memberi kontribusi sekitar 30 persen produksi minyak nasional,” kata Dwi dalam keterangan tertulis, 24 Mei 2022.
Dengan hasil produksi kumulatif WK Cepu lebih dari 540 juta barel minyak, operasi WK Cepu telah berkontribusi terhadap pendapatan Indonesia setara 5,5 kali lipat investasi awal.
“Jika dihitung sejak WK Cepu berproduksi, dengan total investasi sekitar Rp 57 triliun (atau USD 4 miliar), WK Cepu telah menghasilkan 540 juta barel minyak dan memberikan lebih dari Rp 310 triliun (atau USD 21,6 miliar) bagi pendapatan negara berupa bagi hasil pemerintah dan pembayaran pajak,” lanjut Dwi.
ADVERTISEMENT