Catatan YLKI untuk Kebijakan Bagasi Berbayar Lion Air

6 Januari 2019 14:31 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Lion Air. (Foto: AFP/Adek Berry)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Lion Air. (Foto: AFP/Adek Berry)
ADVERTISEMENT
Lion Air dan Wings Air akan memberlakukan kebijakan baru terkait bagasi penumpang tujuan domestik. Kebijakan itu akan berlaku mulai 8 Januari 2019 hingga waktu belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
Lion Air sebelumnya menerapkan kebijakan gratis bagasi untuk penerbangan domestik seberat 20 kg per penumpang. Sementara, untuk penerbagan Wings Air domestik sebelumnya diterapkan bagasi gratis seberat 10 kg per penumpang.
Dengan adanya kebijakan baru tersebut, barang bawaan penumpang Lion Air dan Wings Air rute domestik yang digratiskan hanya seberat 7 kg per penumpang yang dibawa ke dalam kabin. Barang tersebut juga tak boleh melebihi ukuran 40 cm x 30 cm x 20 cm.
Terkait hal ini, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan beberapa catatan. Pertama, YLKI meminta agar kebijakan ini mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Maskapai LCC (Low Cost Carrier) memang boleh menerapkan bagasi berbayar, tapi kebijakan ini tidak bisa diterapkan tanpa persetujuan Kemenhub karena menyangkut pelayanan pada masyarakat. Jadi harus disetujui dulu. Kalau belum disetujui namun sudah diterapkan, itu melanggar," kata Ketua YLKI Tulus Abadi kepada kumparan, Minggu (6/1).
Wings Air pesawat ATR 72-600 registrasi PK-WHS (Foto: Dok. Wings Air)
zoom-in-whitePerbesar
Wings Air pesawat ATR 72-600 registrasi PK-WHS (Foto: Dok. Wings Air)
Kedua, kebijakan bagasi berbayar perlu disimulasikan terlebih dahulu agar kenyamanan pengguna bandara tetap terjaga. Sebab, bagasi berbayar berpotensi menimbulkan antrean panjang di bandara.
ADVERTISEMENT
Ketiga, YLKI menyarankan masyarakat agar cermat dalam melakukan kalkulasi ketika memilih tiket pesawat terbang. "Jangan-jangan kalau naik Lion Air jadi lebih mahal dari maskapai lain gara-gara bagasi. Kalkulasi yang dilakukan harus cermat," tegasnya.
Keempat, Tulus berpendapat bahwa kebijakan bagasi berbayar ini kontraproduktif bagi Lion Air. Di tengah buruknya citra Lion Air yang kurang baik soal on time performance (OTP), standar keamanan penerbangan, hingga keamanan bagasi, harusnya Lion Air memperbaiki pelayanan dulu.
"Image Lion Air masih buruk, termasuk soal keamanan bagasi. Ini seharusnya diperbaiki dulu," tutupnya.