Cegah Kecelakaan, Kementerian PUPR Cek Gedung-gedung Tinggi di Jakarta

1 April 2019 18:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung di Kawasan Kuningan, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung di Kawasan Kuningan, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Komite Keselamatan Konstruksi (Komite K2) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melakukan pemeriksaan terhadap gedung-gedung di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan ini dilatarbelakangi sejumlah kasus kecelakaan gedung di DKI Jakarta tahun 2018 dan awal 2019.
"Pemeriksaan gedung juga dilatarbelakangi dengan adanya beberapa peristiwa seperti di 2018 runtuhnya selasar di Bursa Efek Indonesia (BEI), kebakaran di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Kemudian di 2019 terjadi kebakaran di Gedung Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum HAM) dan juga kebakaran di Mal Taman Anggrek Jakarta Barat," ujar Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin, saat ditemui di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Senin (1/4).
Dirjen Bina Kontruksi PUPR, Syarif Burhanuddin. Foto: Adhi Muhammad Daryono/kumparan
Pemeriksaan gedung-gedung ini akan dilakukan selama 90 hari. Adapun saat ini terdapat 632 unit gedung lebih dari 8 lantai yang sedang diperiksa. "Pemeriksaan sudah dilakukan sejak tiga minggu lalu," katanya.
ADVERTISEMENT
Pemeriksaan gedung di DKI Jakarta ini sesuai Keputusan Menteri PUPR Nomor 86 Tahun 2019 tentang Komite Keselamatan Konstruksi. Adapun gedung-gedung tersebut seperti apartemen, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan (Mal).
Syarif menuturkan, ada dua kategori penyebab kecelakaan pada bangunan. Pertama kegagalan bangunan, kedua kegagalan kontruksi.
"Seperti apartemen Rajawali di Jakarta Pusat, lalu Gedung Mix-Used Grand Indonesia dan Blok M Plaza Jakarta," kata dia.
Nantinya hasil dari pemeriksaan ini akan dijadikan sebagai acuan kepada pemerintah DKI Jakarta agar ditindaklanjuti. Pihaknya berharap agar pengelolaan gedung di DKI Jakarta lebih baik.
"Setelah kegiatan ini, kita berharap tidak ada lagi yang terjadi kegagalan dalam bangunan dalam rangka untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan termasuk keselamatan," katanya.
ADVERTISEMENT