Cegah Pembobolan, Jaringan ATM Prima Pasang Alat Deteksi Transaksi Mencurigakan

8 Maret 2023 19:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ATM Prima Foto: Facebook/ATM Prima
zoom-in-whitePerbesar
ATM Prima Foto: Facebook/ATM Prima
ADVERTISEMENT
PT Rintis Sejahtera (Jaringan Prima) sebagai penyedia layanan switching dan komunikasi bagi jaringan ATM beberapa bank di Indonesia berkomitmen akan meningkatkan keamanan untuk menghindari kejahatan perbankan lewat ATM.
ADVERTISEMENT
Direktur Marketing Jaringan Prima, Suryono Hidayat, mengungkapkan masih banyaknya masyarakat yang terjebak kasus penipuan online bermodus social engineering. Saat ini pihaknya mempunyai fungsi untuk membantu dalam memberikan keamanan bagi nasabah di sistem pembayaran.
"Kita akan mempunyai sistem yang memonitor untuk mencegah dalam artian kalau ada kejadian-kejadian abnormal misalnya kejadian ATM ada transaksi yang berurutan, nilainya banyak, sama dan berurutan waktunya. Itu sistem alat kita langsung on," ujar Suryono dalam Media Gathering Jaringan BCA dan Jaringan Prima di Brewekz Senayan City Mall, Rabu (8/3)
Ia menilai transaksi kejahatan jenis lama tersebut biasanya terjadi pada saat malam menuju dini hari. Untuk itu, pihaknya memasang alat yang otomatis hidup.
PT Rintis Sejahtera meresmikan kemitraaan jaringan PRIMA ATM dan PRIMA Debit dengan 14 bank, Selasa (15/1). Foto: Selfy Momongan/kumparan
"Ada beberapa social engineering yang tidak bisa kita cegah. Untuk itu kita berikan sosialisasi, hati-hati menerima WA, email bisa buat kita terjebak," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, ia juga berharap media dapat senantiasa menyebarkan informasi penting mengenai kejahatan online ini kepada masyarakat. Hal ini agar terhindar dari modus-modus terbaru social engineering.
"Sebagai pelaku di industri sistem pembayaran, Jaringan PRIMA dan BCA merasa memiliki tanggungjawab untuk memberikan literasi dan edukasi bagi nasabah terkait pentingnya menjaga kerahasiaan data," kata dia.
Sementara itu, Executive Vice President Center of Digital BCA Wani Sabu mengatakan saat ini beragam modus terbaru dari social engineering terus bermunculan. Salah satu yang terbaru, yakni dengan cara mengirimkan link berisi undangan pernikahan palsu.
Ia menuturkan para pelaku akan mengirimkan link tersebut ke nomor pribadi atau akun WhatsApp korbannya secara acak. Korban yang penasaran biasanya akan terpancing untuk mengklik link tersebut dengan tujuan mendapatkan informasi detail mengenai undangan pernikahan palsu yang dikirimkan.
ADVERTISEMENT
“Ada kirim link undangan nikah, ada juga informasi mengenai penutupan fasilitas. Itu harus hati-hati karena link-link tersebut adalah sumber penipuan-penipuan," tambahnya.
Ia menyebutkan bahwa dalam sehari, muncul hingga 30 akun palsu mengatasnamakan BCA dan berusaha menjebak para korban. Dalam hal ini BCA dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), aktif melakukan take down terhadap akun-akun palsu tersebut.
"Masyarakat diminta untuk berhati-hati dalam menjaga kerahasiaan data. Jika terdapat informasi yang mencurigakan, nasabah BCA diimbau untuk melakukan konfirmasi dengan menghubungi Halo BCA di nomor 1500888," pungkas Wani.