Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Cekungan di Natuna dan Jawa Simpan Potensi Migas 4,3 Miliar Setara Minyak
3 Desember 2024 18:09 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) mengungkapkan hasil penemuan terbaru potensi minyak dan gas di wilayah Indonesia Bagian Barat Tahap 2 (IBB 2), mencapai lebih dari 4,3 miliar setara minyak ekuivalen (barrel oil equivalen/BOE).
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas ) Djoko Siswanto mengatakan Penemuan potensi ini mendukung upaya pencapaian swasembada energi yang telah dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yakni peningkatan lifting migas.
"Studi yang merupakan hasil kolaborasi dari berbagai pihak dengan tujuan untuk mempercepat kegiatan eksplorasi, sekaligus menciptakan lingkungan investasi hulu migas yang lebih menguntungkan bagi investor, baik investor domestik maupun internasional,” ujarnya saat Media Briefing SKK Migas, Selasa (3/12).
ADVERTISEMENT
Khusus pada Cekungan Selat Makassar, hasil kajian terbagi menjadi dua bagian yakni Cekungan Utara Sesar Adang meliputi wilayah Makassar Utara, Lariang, Karama, dan Kalosi. Kemudian, Cekungan Selatan Sesar Adang mencakup wilayah Barito, Asem-Asem, Pasir, Makassar Selatan, dan Sengkang.
"Hasil dari 2 area saja potensinya lebih dari 4,3 BBOE, yang terdapat di Natuna Timur sekitar 2,8 miliar BOE dan Jawa Bagian Tenggara sedikitnya 1,5 BBOE dengan potensi antara rentang 1,5 hingga 17 BBOE. Ini belum ditambah dengan potensi yang ada di Selat Makassar dan Barito,” terang Nanang.
Nanang memaparkan, kegiatan eksplorasi Cekungan Natuna Timur masih sedikit jika dibandingkan negara tetangga, Malaysia, yang sudah jauh lebih masif dan agresif. Dia memperkirakan total sumber daya di kawasan tersebut mencapai 2,8 miliar BOE.
ADVERTISEMENT
"Estimasi berdasarkan studi kami yang dihasilkan dari sumber batuan Oligosen hingga Miosen dan kemudian kandungan CO2 tetap menjadi tantangan untuk eksplorasi di Cekungan Natuna Timur," tuturnya.
Kemudian, Cekungan Selat Makassar yang sudah banyak diminati kontraktor lokal maupun asing. Dia mengungkapkan setidaknya lebih dari USD 2 miliar telah dihabiskan untuk eksplorasi di kawasan tersebut.
"Batuan Eosen sudah matang dan mampu menghasilkan hidrokarbon sebagaimana dibuktikan di beberapa sumur eksplorasi. Tantangannya adalah bagaimana menemukan reservoir berkualitas baik dan volume yang wajar untuk mendukung ekonomi untuk proyek pengembangan di masa mendatang," tutur Nanang.
Cekungan selanjutnya adalah Barito. Nanang menilai, cekungan tersebut masih misterius karena tidak ada penemuan signifikan yang dilakukan dalam hampir 100 tahun. Terakhir adalah Cekungan Jawa Tenggara dengan potensi mulai dari 1.500-17.000 juta BOE.
ADVERTISEMENT
"Mungkin telah dihasilkan menggunakan asumsi yang diambil dari analog berdasarkan berbagai wilayah di Indonesia Timur dan Australia Selatan Barat Laut di Dataran Mesozoikum," ujar Nanang.
Sebelumnya, kajian potensi minyak dan gas di wilayah Indonesia Bagian Barat Tahap I sudah diumumkan pada gelaran IPA Convex ke-48 Mei 2024 lalu. Kajian itu berfokus pada Cekungan Sumatera Utara, Cekungan Sumatera Selatan, dan Cekungan Jawa Timur Laut.
Cekungan Sumatera Utara menyimpan lebih dari 8 miliar BOE sumber hidrokarbon yang telah ditemukan. Namun potensi migas yang belum ditemukan lebih besar lagi, lebih dari 9 miliar BOE.
Kemudian Cekungan Sumatera Selatan, terdapat lebih dari 18,7 miliar BOE sumber daya yang telah ditemukan dari lebih dari 350 penemuan kegiatan eksplorasi, serta 11,4 miliar BOE sumber daya teridentifikasi namun belum ditemukan.
ADVERTISEMENT
Terakhir Cekungan Jawa Timur Laut, dia menyebutkan ada lebih dari 10,3 miliar BOE sumber daya yang telah ditemukan. Sumber daya tersebut juga masih dianggap sebagai wilayah yang belum dieksplorasi.