CEO Freeport McMoRan: 98 Persen Pekerja di PTFI Adalah Orang Indonesia

31 Agustus 2022 19:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Freeport Indonesi terima sertifikat penghargaan sustainability reporter. Foto: PTFI
zoom-in-whitePerbesar
PT Freeport Indonesi terima sertifikat penghargaan sustainability reporter. Foto: PTFI
ADVERTISEMENT
CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson memberikan sambutan dalam acara Silaturahmi dengan Karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI). Dalam sambutannya, Richard menyampaikan bahwa sebagian besar karyawan Freeport di Indonesia saat ini adalah orang lokal.
ADVERTISEMENT
"Kita telah merayakan 55 tahun operasi Freeport di Indonesia dan saya telah bekerja selama 34 tahun di sini. Ketika saya pertama datang kemari 33 tahun lalu, seluruh operasi Freeport dipegang oleh ekspatriat. Para penggali kebanyakan adalah orang Filipina karena belum ada ahli di Indonesia," ujarnya pada acara yang diadakan di Mimika, seperti disiarkan dalam akun Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (31/8).
"Sekarang kita tidak memiliki masalah itu lagi, karena dari 30.000 pekerja Freeport di Indonesia, 98 persennya merupakan orang Indonesia," tambahnya.
Richard menyampaikan bahwa selain pekerja PTFI yang mayoritas adalah orang Indonesia, 40 persen dari barisan pekerja tersebut merupakan masyarakat asli Papua.
"40 persen dari pekerja kami adalah orang Papua, dan Freeport McMoRan saat ini masih menjadi pertambangan tembaga global paling terkemuka sedunia," katanya.
McMoRan Inc Richard C. Adkerson. Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Dalam kesempatan tersebut, Richard juga memaparkan komitmen PTFI terhadap beberapa hal dalam operasional di Papua. Ia memastikan para pekerja Indonesia dalam keadaan aman, meskipun medan kerja sangat berbahaya akibat hujan dan risiko pekerjaan pertambangan.
ADVERTISEMENT
Dia juga menyampaikan bahwa pekerja Indonesia dibayar dengan sewajarnya dan diperlakukan dengan hormat. Terakhir, dia memastikan aktivitas Freeport akan memperhatikan keberlangsungan komunitas dan sumber daya alam sekitar.
"Kami membayar upah yang adil. Kami memperlakukan pekerja kami dengan hormat. Kami memiliki tenaga kerja yang paling beragam di sini. Ketika Anda melihat pekerja dan karyawan kami, kami memberikan dukungan kuat kepada komunitas sekitar," katanya.