Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
CEO Freeport McMoRan Kembali Mengancam Pemerintah Indonesia
28 Februari 2017 14:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
CEO Freeport McMoRan Inc. Richard C. Adkerson mengklaim seluruh pemegang saham perusahaan menolak PT Freeport Indonesia mengubah status operasi di pertambangan Grasberg, Tembagapura, Papua, dari Kontrak Karya (KK) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
ADVERTISEMENT
Penolakan juga disampaikan perusahaan mitra strategis Freeport di pertambangan Grasberg, Rio Tinto Plc. Menurut Adkerson, Rio Tinto bahkan meminta Freeport lebih keras dalam bernegosiasi dengan pemerintah Indonesia.
Dikutip dari Reuters Selasa (28/2), Adkerson menyebut perubahan kontrak yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 2017 sebagai bentuk perampasan aset Freeport. Perusahaan, kata dia, menolak tegas hal itu.
"Banyak pemegang saham kami merasa bahwa kami sudah terlalu baik. Sekarang kami berada dalam posisi berdiri teguh untuk hak-hak kami yang diatur kontrak," kata Adkerson dalam sebuah konferensi investor pertambangan di Hollywood, Florida.
Richard mengatakan Freeport telah berbicara dengan para pemegang saham besar. Pemegang saham terbesar ketiga Freeport adalah aktivis dan investor Carl Icahn, yang memegang sekitar 7 persen sahamnya. Icahn juga telah ditunjuk menjadi Penasihat khusus Presiden AS Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Freeport, perusahaan produsen tembaga terbesar di dunia yang tercatat di bursa, mengancam akan membawa masalah tersebut ke arbitrase internasional jika dalam 120 hari kedepan tidak mencapai kesepakatan dengan pemerintah Indonesia.
"Pendekatan kami yang dulu sopan bisa berubah jadi serangan pengacara handal jika dibawa ke arbitrase," kata Adkerson. Dia berharap sengketa bisa diselesaikan secara kooperatif meskipun pemerintah Indonesia menanggapi secara agresif melalui menteri-menterinya.
Bersadarkan data dari London Metal Exchange bulan ini, terhentinya ekspor tembaga Freeport sejak pertengahan Januari lalu ditambah pemogokan di BHP Billiton Escondida di Chile, tambang tembaga terbesar di dunia, telah mendorong harga tembaga ke level tertinggi dalam 20 bulan di angka 6,204 dolar AS per ton.
Dalam menghadapi penghentian ekspor, pekan lalu Freeport mengatakan pihaknya akan melanjutkan rencana untuk mengurangi produksi di Grasberg sekitar 60 persen, pemangkasan yang signifikan untuk tenaga kerja, dan menangguhkan investasi di Provinsi Papua.
ADVERTISEMENT