CEO Perusahaan AS Ini Menangis Usai PHK Karyawannya

14 Agustus 2022 8:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Braden Wallake, CEO HyperSocial menangis setelah PHK Karyawannya. Foto: LinkedIn
zoom-in-whitePerbesar
Braden Wallake, CEO HyperSocial menangis setelah PHK Karyawannya. Foto: LinkedIn
ADVERTISEMENT
Seorang CEO perusahaam di Amerika Serikat (AS) mendadak viral setelah memposting selfie dirinya yang sedang menangis di platform LinkedIn, setelah me-PHK karyawannya.
ADVERTISEMENT
Ialah, Braden Wallake, yang merupakan bos Hypersocial, agensi pemasaran (marketing agency) berbasis business to business yang berbasis di Ohio.
Postingan tangisan Wallake itu dibagikan pada Rabu (10/8), dan telah menerima lebih dari 6.700 komentar dan hampir 33.000 reaksi.
“Ini akan menjadi hal paling rentan yang pernah saya bagikan. Saya sudah bolak-balik apakah akan memposting ini atau tidak. Kami hanya harus memberhentikan beberapa karyawan kami. Saya telah melihat banyak PHK selama beberapa minggu terakhir di LinkedIn. Kebanyakan dari mereka adalah karena ekonomi, atau apa pun alasan lainnya. Milik kita? Salahku." Wallake menulis di samping gambar yang menunjukkan air mata mengalir di wajahnya.
Wallake mengatakan dia membuat keputusan pada bulan Februari yang akhirnya menyebabkan PHK. Dia belum menjelaskan apa alasan dibalik keputusannya itu, tetapi ia mengatakan di LinkedIn bahwa dia berencana untuk melakukannya di masa depan.
ADVERTISEMENT
Menggambarkan PHK sebagai 'hal terberat' yang pernah dia lakukan, Wallake mengatakan dia mencintai karyawannya dan berharap bahwa dia adalah 'pemilik bisnis yang hanya didorong oleh uang dan tidak peduli dengan siapa dia terluka sepanjang jalan'.
Berbagai Macam Komentar Netizen
Setelah postingannya Viral, Wallake pun menerima berbagai komentar.Ada juga yang mengolok-olok dirinya dengan menyebut bahwa postingannya itu tidak ada kaitannya dengan karyawan yang telah ia PHK.
"Silakan. Memberhentikan orang adalah hal yang mengerikan bagi Anda, tetapi lebih mengerikan bagi mereka. Ini tentang menjaga kesejahteraan mereka, bukan memposting kesedihan untuk orang-orang yang Anda sukai. Ini tidak sopan,” kata salah satu netizen.
Namun, ada juga yang mendukung Wallake yang mengatakan, mereka mengerti memecat orang adalah proses emosional, dan memuji keterbukaannya.
ADVERTISEMENT
Wallake menindaklanjuti pesan aslinya dengan posting tindak lanjut, dengan mengatakan, “Hai semuanya, ya, saya adalah CEO yang menangis. Tidak, maksud saya bukan untuk menjadikannya tentang saya atau mengorbankan diri saya sendiri. Saya minta maaf,” katanya.