Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cerita Bos AirAsia Sukses Bangun Gurita Bisnis dari Penerbangan hingga Fintech
4 November 2021 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
AirAsia kini tidak hanya menjalankan bisnis aviasi. Perusahaan tersebut telah berganti nama dari AirAsia Group menjadi AirAsia Aviation Limited, yang membawahi bisnis penerbangan di empat negara yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, dan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, perusahaan yang identik dengan warna merah tersebut juga membentuk AirAsia Grup Berhad (AAGB) sebuah entitas holding investasi dengan delapan portofolio perusahaan berbasis digital yang memanfaatkan data dan teknologi dengan biaya murah.
Adapun delapan portofolio tersebut di antaranya AirAsia Aviation, AirAsia Superapp, usaha kargo dan logistik Teleport, layanan keuangan BigPay, layanan edukasi AirAsia Academy, perusahaan engineering AirAsia Digital Engineering, divisi layanan darat GTR, dan grup jaringan restoran dan makanan Santan.
CEO AirAsia, Tony Fernandes, mengakui menjalankan perusahaan dengan berbagai macam bentuk bisnis tidaklah mudah. Tony membeberkan ada tiga strategi utama yang selalu ia pegang dalam mengembangkan AirAsia.
“Pertama adalah temukan alasan yang membuat bisnismu berjalan. Kenapa saya membuat bisnis AirAsia? Alasannya karena kami ingin membuat penerbangan yang affordable untuk semua orang,” ujar Tony dalam The 7th ASEAN Marketing Summit 2021: Post Normal ASEAN: The Rise of Entrepreneurial Marketing, Kamis (4/11).
ADVERTISEMENT
Alasan yang sama juga Tony terapkan saat membuat lini bisnis kargo dan logistik, Teleport. Menurutnya, AirAsia ingin menciptakan pengiriman logistik dan kargo yang cepat dan murah.
Strategi kedua yaitu inklusif, affordable, dan mudah diakses. Ini merupakan strategi yang digunakan Tony saat menciptakan fintech BigPay. Menurut Tony, ketika dulu ia menciptakan AirAsia, ia membuat tagline “Now Everyone Can Fly”. Saat ini, hal tersebut menurutnya tidak lagi hanya sebatas tagline sebab semua orang benar-benar bisa terbang.
Sayangnya, Tony merasa hal tersebut belum terjadi di bisnis perbankan. “Banyak orang belum bisa mengakses layanan perbankan. Untuk itu kami membuat BigPay, layanan yang inklusif,” ujarnya.
Setelah kedua strategi tersebut dijalankan, Tony mengatakan ada satu lagi strategi terakhir sebagai pamungkas yaitu low cost dan high eficiency. Menurutnya, bisnis apa pun yang dijalankan, efisiensi biaya menjadi kunci utama.
ADVERTISEMENT
“Bisnis bagi saya adalah tidak peduli kamu menjalankan bisnis airline atau menjalankan bisnis yang lain, rumusnya sama, maksimalkan keuntungan meminimalkan biaya, and make money,” ujarnya.