Cerita Claus Wamafma Dihubungi Erick Thohir untuk Jadi Direktur Freeport

19 Februari 2020 14:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur PT Freeport Indonesia yang baru, Claus Wamafma, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur PT Freeport Indonesia yang baru, Claus Wamafma, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Claus Wamafma menjadi orang pertama berdarah Papua yang menduduki kursi Direktur PT Freeport Indonesia. Dia diangkat Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 7 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Claus yang hari ini ikut rapat perdana dengan Komisi VII DPR RI menceritakan, dirinya sudah dikontak oleh Kementerian BUMN sejak awal tahun ini.
"Ada prosesnya, sejak awal tahun ini sudah berproses (menjalani berbagai tes untuk menjadi direktur)," kata dia di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2).
Claus Wamafma bukan orang baru di PTFI. Pria kelahiran Manokwari 47 tahun lalu tersebut berkarier dari bawah di salah satu perusahaan tambang emas terbesar dunia ini sejak 21 tahun lalu.
Lokasi tambang Freeport di Papua Foto: Reuters
Saat tawaran menjadi Direktur PT Freeport Indonesia datang, dia pun sempat tak percaya kesempatan itu datang kepadanya. Tawaran tersebut diambil dan Claus menjalani serangkaian tes.
"Saya kan kerja di site, kemudian diminta berproses, saya kira normal. Lalu ditunjuk mewakili MIND ID di PTFI ya sesuatu yang tadinya tidak terpikir karena kami 20 tahun bekerja di PTFI. Ini sesuatu yang baik buat saya kira buat karyawan nasional untuk ambil porsi di level direksi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, masuknya orang Papua asli di jajaran kursi direksi menjadi bukti bahwa putra daerah mampu mengurus tambang besar yang berada di tanah kelahiran mereka. Apalagi, kata Claus, saat ini banyak karyawan Papua di PTFI yang mumpuni.
Direktur PT Freeport Indonesia yang baru, Claus Wamafma, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (19/2). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
Menurut Claus, masyarakat di sana pun selama ini mendukung PT Freeport Indonesia. Buktinya, kata dia, perusahaan itu sudah beroperasi selama lebih dari 50 tahun di Indonesia.
"Saya optimis ya melihat potensi dan melihat modal pelatihan yang ada. Hari ini banyak anak Papua dengan latar pendidikan luar biasa. Saya juga prosesnya cukup lama dan utuh dari fresh graduate, terpapar dengan (area) operasi, keunikan di sana geografinya, percampuran orang bagian di Indonesia ada di sana dan kami bisa jalan," jelasnya.
ADVERTISEMENT