Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus mematangkan persiapan penggunaan B30 atau bahan bakar solar dengan campuran minyak kelapa sawit 30 persen dengan menggelar road test, yang saat ini masih berlangsung. Driver atau pengemudi yang ikut menggunakan B30 saat uji coba membeberkan pengalamannya.
ADVERTISEMENT
Perwakilan driver mobil kecil, Bagas mengaku, selama uji coba ini juga memakai B20 sebagai perbandingan dengan B30. Ia mengungkapkan, tidak ada kendala saat perjalanan dimulai pukul 03.00 WIB dari Lembang, Jawa Barat.
“Pada saat start semua dalam keadaan engine-nya sangat bagus. Jadi pada saat dikontak ‘jreng jreng jreng’ tidak ada tersendat saat dikontak,” kata Bagas di Balitbang Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (5/9).
“Dan itu berjalan sampai sekarang tidak pernah macet start-nya, sudah kurang lebih 30-40 an ribu km. Kalau dihitung hari, setiap hari berjalan lebih 3 bulanan seperti itu,” tambahnya.
Bagas menceritakan, medan yang harus dilewatinya mulai dari jalan tol sampai pegunungan. Selama perjalanan, ia pernah melewati tanjakan dari 30 sampai 60 derajat.
ADVERTISEMENT
“Kondisi jalannya ada besar, ada kecil. Kami juga melewati pedesaan seperti itu, itu semua performance-nya bagus sekali,” ujar Bagas.
Bagas mengungkapkan, selama perjalanan, para driver juga saling bergantian menjajal yang menggunakan B20 dan B30 . Ia mengaku hal itu dilakukan agar bisa merasakan perbedaannya.
“Kami terus berjalan sampai ada tanjakan yang lebih miring sampai 60 derajat. Itu cukup bagus masalah tanjakan tidak ada kekurangan, artinya performance-nya dalam tanjakan tidak lamban masih dalam kondisi bagus nanjaknya, begitu juga turunan,” ungkap Bagas.
Senada dengan Bagas, Joko yang merupakan perwakilan pengemudi truk di atas 3,5 ton merasakan hal yang sama. Joko mengaku punya pengalaman sebagai driver lintas Sumatera pada tahun 2017 menggunakan B20.
Ia merasa B30 lebih baik dari B20. Sehingga Joko berharap B30 bisa diterima oleh masyarakat.
ADVERTISEMENT
“Setelah itu saya mendengar teman saya ada tes B30. Saya coba ikut dari tanggal 20 Mei sampai sekarang Alhamdulillah enggak ada (kendala) apa-apa, cuma saya katakan B30 lebih baik dari B20,” tutur Joko.
Uji coba itu belum sepenuhnya selesai dilakukan. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menganggap tidak ada masalah serius dalam masa road test ini. Ia mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan hasil uji coba penggunaan B30 kepada Presiden Joko Widodo.
“Jadi ini (uji coba) sudah 80 persen berjalan. Hasil sementara sudah disampaikan ke Pak Menteri ESDM dan saya dengar sudah disampaikan di ratas dengan Presiden. Sehingga Presiden mengarahkan bahwa program B30 itu harus jalan per 1 Januari 2020,” terang Dadan.
ADVERTISEMENT