Cerita Jokowi Kebingungan soal Masker hingga APD di Awal Pandemi

26 Januari 2023 10:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi gowes dan bagikan masker di Kebun Raya Bogor. Foto: Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi gowes dan bagikan masker di Kebun Raya Bogor. Foto: Muchlis Jr-Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengakui kesulitan menangani pandemi COVID-19 selama tiga tahun terakhir. Salah satunya penerapan memakai masker dan APD saat awal pandemi menggempur dunia pada awal 2020.
ADVERTISEMENT
Jokowi menceritakan pengalamannya bertemu dengan WHO (World Health Organization) pada awal pandemi untuk sosialisasi pemakaian masker dan APD.
Ia mengaku kebingungan apakah memakai masker wajib untuk seluruh masyarakat Indonesia. Namun, bukannya menemukan titik terang, Jokowi mengatakan bahwa WHO juga ikut kebingungan soal pemakaian masker dan APD.
“Kita ingat awal-awal dari WHO disampaikan, saya kan bertanya pada mereka. Presiden enggak usah pake masker, yang pake masker hanya yang batuk-batuk. Enggak ada seminggu semua harus pake masker. ternyata mereka bingung kita juga bingung,” Cerita Jokowi dalam sambutan Rakornas Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di Gedung AA Maramis, Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (26/1).
Sejumlah relawan pemakaman jenazah protokol COVID-19 dengan mengenakan APD melakukan upacara bendera dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI di Pemakaman Pagu Indah Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu (15/12/2021). Foto: Siswowidodo/ANTARA FOTO
Jokowi menyebut bahwa pada masa genting di mana sejumlah negara di dunia kesulitan mendapat APD, Indonesia mampu mengekspor ke berbagai negara. Ia menyebut meningkatnya ekspor produk kebutuhan APD ini karena tekanan ekonomi yang dialami Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Begitu sampai pada puncaknya semua negara cari yang namanya APD. APD semuanya cari ke mana-mana. Eh ternyata kita sendiri bisa produksi dan dikirim ke negara-negara lain. saking posisinya semuanya bingung,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menyebut manajemen makro dan mikro yang dilakukan pemerintah untuk menangani COVID-19 sudah efektif. Bukan hanya itu, Jokowi mengaku belum pernah melihat kerja keras yang dilakukan jajarannya seperti sekarang sebelum pandemi.
“Tetapi manajemen makro dan mikro yang kita lakukan betul-betul sangat efektif dan saya melihat semuanya kita ini bekerja karena tertekan. semuanya bekerja. itu yang tidak saya lihat sebelumnya. Jadi ini sebagai pengamat ternyata kalo kita pengin semua bekerja memang harus ditekan dulu, ditekan oleh persoalan, problem, tantangan,” kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Rakornas Transisi Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dihadiri sejumlah pejabat negara seperti Menkeu Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendagri Tito Karnavian, Menkopolhukam Mahfud MD, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, dan Pj DKI Heru Budi Hartono.