Cerita Konsumen Kepincut Iklan Manis Meikarta hingga Bikin Rp 400 Juta Melayang

10 Februari 2023 15:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Audiensi korban Meikarta bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco di Gedung DPR RI, Jumat (10/2/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Audiensi korban Meikarta bersama Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco di Gedung DPR RI, Jumat (10/2/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Konsumen korban proyek mangkrak Meikarta menghadiri audiensi dengan Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, di Gedung DPR RI, Jumat (10/2). Dalam audiensi tersebut, para konsumen mengadukan kesulitan yang mereka alami.
ADVERTISEMENT
Salah satu konsumen, Muhammad Aslam mengaku kepincut dengan iklan manis Meikarta dan memutuskan membelinya pada 2017 silam. Setidaknya hingga saat ini, Rp 400 juta sudah ia gelontorkan tanpa ada kejelasan kapan apartemennya jadi.
"Pertama saya beli sama seperti teman-teman yang lain, awal 2017. Kita termakan iklannya yang jor-joran, saya ditawarin marketing dan saya ambil," kata Muhammad kepada kumparan, Jumat (10/2).
Baru setahun Meikarta diluncurkan, kasus suap perizinan proyek itu mencuat pada 2018. Nilai suapnya mencapai Rp 16,18 miliar dan SGD 270 ribu. Kasus tersebut menyeret antara lain petinggi Lippo Group Billy Sindoro dan Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin.
Saat itu, Muhammad khawatir apartemen yang sudah dia cicil gagal dibangun. Tiba-tiba, dia mendapat pemberitahuan akan ada relokasi. Saat itu, Rp 300 juta sudah dia gelontorkan.
ADVERTISEMENT
"Saya tetap jalani karena saya cash bertahap. Waktu itu saya kena COVID-19, saya minta ditunda. Saya tunggu deh, saya sudah masuk Rp 300 juta," ungkap Muhammad.
Muhammad Aslam, salah satu konsumen Meikarta yang melakukan audiensi dengan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR RI, Jumat (10/2/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Tidak cuma relokasi sekali, Muhammad mendapat pemberitahuan dikenakan relokasi yang kedua dengan harga yang lebih mahal. Ketika hendak melunasi cicilannya, apartemennya justru sudah terjual ke tangan lain. Sementara dia direlokasi dengan properti yang harganya lebih tinggi.
"Ternyata di relokasi kedua malah saya disuruh bayar terus, sampai saya setop di bulan Juni 2022 saya enggak bayar lagi. Uang saya sudah masuk Rp 400 juta," ujar Muhammad.
Muhammad membeberkan, pihak Meikarta menawarkan pengembalian dana 10 persen apabila dia tidak meneruskan cicilannya tersebut. Menurutnya, hal tersebut keputusan sepihak dari Meikarta.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada kesepakatan dengan kita, kesepakatan hanya mereka setuju refund tapi uangnya sekian (10 persen), saya enggak mau. Itupun mereka kasih tahu ke kita kesalahan kita. Jadi lucu, sekarang Anda kok enggak punya salah, saya jadi punya salah," tutur Muhammad.