Cerita Luhut soal Pangkalan Nelayan yang Mangkrak di Natuna

7 Januari 2020 19:33 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Luhut Binsar Panjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.  Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Binsar Panjaitan tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Polemik antara China dan Indonesia soal wilayah perairan Natuna masih berlangsung. Oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia, kapal Coast Guard China dianggap masuk wilayah teritori Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Indonesia sebenarnya punya proyek pembangunan pangkalan nelayan di Natuna. Tapi, hingga saat ini tak pernah terbangun.
"Dengerin baik-baik. Kita sudah bertahun-tahun mau bikin pangkalan (nelayan) di Natuna. Dan tidak pernah jadi," kata Luhut ditemui dalam acara Perayaan Natal dan Tahun Baru 2020 di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (7/1).
Mangkraknya proyek itu, kata Luhut, membuat nelayan dari berbagai pulau yang mau relokasi di wilayah Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) tidak pernah terjadi. Luhut meminta proyek pangkalan tersebut untuk diaudit dan dibangun kembali.
Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Dia juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melacurkan kedaulatan Indonesia hanya karena China banyak berinvestasi di dalam negeri.
"Jangan bilang mau lacurkan kedaulatan dengan investasi. Enggak pernah, saya bukan orang bego. Tapi saya realistis. Sekarang kita perbaiki coast guard, dengan Omnibus Law. Bakamla benar-benar jadi coast guard. Jadi yang enggak ngerti, enggak usah komentar," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Luhut mengatakan, saat ini masalah pangkalan nelayan dan tanker di Natuna itu bakal segera diperbaiki oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.
"Lalu pangkalan coast guard harus diperbaiki. Tanker enggak jalan. Sekarang sama Pak Edhy Prabowo mau diperbaiki. Dengan adanya ini kita jalankan lebih cepat. Pak Edhy saya lihat lebih cepat," jelasnya.
Sebagai informasi, pada 7 Oktober 2019 lalu sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT) Natuna sudah selesai dibangun dan diresmikan langsung oleh Susi Pudjiastuti yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Susi Pudjiastuti di Natuna. Foto: Indra Subagja/kumparan
Pusat ekonomi untuk sektor kelautan dan perikanan itu dibangun di sekitar Selat Lampa, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.
Selat tersebut, secara geografis lokasinya sangat strategis karena menghadap langsung ke Laut Natuna Utara yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Selat Lampa juga menjadi akses utama dari kawasan tersebut menuju negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam, Kamboja dan Singapura.
ADVERTISEMENT