Cerita Luhut yang Sempat Ngeluh Jadi Menteri di Era Gus Dur

1 Oktober 2023 17:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta Convention Center, Minggu (1/10/2023).  Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta Convention Center, Minggu (1/10/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengaku pernah menjalankan tugas yang sejatinya tidak ia sukai. Salah satu tugas saat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) era Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi Luhut menerima tawaran itu tanpa menolak. Menurutnya, semua hal yang sifatnya perintah harus diterima dan dijalankan dengan baik.
“Anda lihat Saya jadi menteri Pak Gus Dur, apa urusannya saya jadi Menteri Industri dan Perdagangan. Tiga kali saya bilang ke pak Gus Dur, ‘Pak Gus saya tidak mengerti dengan industri’. katanya ‘Pak Luhut bisa lah begitu’. Ini true story,” kata Luhut dalam IdeaFest 2023 di JCC, Minggu (1/10).
Luhut bilang, Gus Dur akan mengajarkan ilmu terkait bidang yang akan dipimpin usai dilantik sebulan setelahnya. Di depan generasi muda, Luhut menuturkan dirinya sangat gesit untuk belajar.
Acara peringatan hari ulang tahun Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Kamis (28/9/2023). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Sebelum menjadi Menperindag, Luhut diberi amanah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Singapura. Ia juga pernah menjalani jasa layanan cuci mobil.
ADVERTISEMENT
“Jaman dulu saya cuci mobil, saya pikir saya tidak merasa berdampak. Istri saya suka guyon. Kecuali kau mencuri, kau boleh malu, tapi kau melakukan pekerjaan yang hari-hari dilakukan,” imbuhnya.

Sederet Tugas Luhut dari Jokowi

Kendati begitu, Luhut saat ini dikenal sebagai sosok menteri yang mendapatkan banyak kepercayaan mengatasi beragam persoalan. Ia mengurus sumber daya air, COVID-19, kelapa sawit, hingga polusi udara.
Hingga pertengahan 2022 lalu misalnya, Menko Maritim dan Investasi itu mengaku mendapat 27 tugas tambahan dari Presiden. Beberapa di antaranya memang sudah berakhir.
Seperti Koordinator PPKM Jawa Bali, Wakil Ketua KPC PEN, Ketua Bidang Dukungan Penyelenggaraan Acara G20, Memimpin Penanganan Masalah Kelangkaan Minyak Goreng, dan sejumlah tugas lainnya. Ada yang berakhir, tapi ada juga tugas baru yang ditambahkan kepada Luhut.
ADVERTISEMENT
Sejumlah tugas terbaru selain memimpin penanganan polusi Jakarta, yakni:
Ketua Pengarah Pengelolaan Industri Sawit
Ketua Task Force Investasi Indonesia-Papua Nugini
Ketua Tim Percepatan Investasi IKN Nusantara
Ketua World Water Forum
Koordinator Percepatan Pergaraman Nasional
Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional