news-card-video
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Cerita Menhub Nego Sri Mulyani Beri Insentif PPN untuk Diskon Tiket Pesawat 14%

6 Maret 2025 8:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto, Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwaghandi menceritakan upayanya bernegosiasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar memberikan insentif PPN sehingga tiket pesawat bisa turun 13-14 persen selama masa angkutan mudik Lebaran 2025.
ADVERTISEMENT
Dudy menuturkan, pemerintah melanjutkan kebijakan penurunan tiket pesawat seperti masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 lalu, bahkan meningkat dari 10 persen menjadi 14 persen.
"Kepada Presiden kami sampaikan kita mungkin bisa mendapatkan potongan hingga 10 persen, kemudian Alhamdulillah lagi Kementerian Keuangan berkenan untuk berpartisipasi dalam rangka penurunan harga tiket," jelasnya kepada awak media di Jakarta, Rabu (5/3).
PPN tiket pesawat domestik kelas ekonomi sejatinya sebesar 11 persen. Sri Mulyani kemudian menyetujui insentif PPN ditanggung pemerintah sebesar 6 persen, sehingga penumpang hanya perlu membayar 5 persen.
"Sehingga dengan penambahan potongan PPN tersebut, kita bisa menurunkan harga tiket hingga 13-14 persen," ujar Dudy.
Dudy pun menceritakan proses negosiasinya kepada Sri Mulyani. Dimulai setelah rapat terbatas (ratas) dengan Presiden Prabowo Subianto yang meminta ada diskon tiket pesawat saat Lebaran dan disanggupi oleh Dudy dengan skema yang sama seperti Nataru.
ADVERTISEMENT
Namun dalam rapat terpisah, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya sempat bertanya apakah penurunan tiket pesawat bisa lebih dari 10 persen. Dudy menjawab hal tersebut bisa dilakukan jika ada relaksasi PPN.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia dan pesawat Citilink. Foto: aiyoshi597/Shutterstock
"Setelah ratas tersebut, kami menghampiri Bu Menteri Keuangan dan sepertinya sudah menangkap pesan, mungkin karena Presiden waktu itu cuma senyum saja, tapi saya menghampiri beliau dan saya menyampaikan kira-kira berkenan tidak memberikan relaksasi," jelas Dudy.
Sri Mulyani, kata Dudy, kemudian meminta waktu 10 hari untuk mempertimbangkan permintaan tersebut. Dudy menyanggupi setidaknya ada itikad baik dari Kemenkeu meski di tengah kondisi efisiensi anggaran.
"Saya menyadari bahwa Kementerian Keuangan dalam situasi yang cukup tough (sulit) juga ya, jadi saya tidak terlalu minta banyak gitu. Jadi ketika beliau menyampaikan kalau saya berikan 10 hari saya bilang enggak apa-apa Bu," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Setelah tiga pertemuan, Sri Mulyani akhirnya bersedia untuk memberikan insentif PPN tiket pesawat, yakni setengahnya ditanggung pemerintah. Dudy pun tidak masalah dengan itu.
"Beliau bilang saya bisa kasih insya Allah 2 minggu dengan pemerintah memberikan potongan untuk PPN-nya sebesar 6 persen. Saya bilang ya syukur Alhamdulillah, saya bilang terima kasih sehingga kemudian pada tanggal 1 itulah kita umumkan penurunan harga tiket kurang lebih 13-14 persen," kata Dudy.
Ke depannya, Dudy mengakui ingin terus membantu para penyelenggara angkutan udara supaya biaya operasional tidak menjadi lebih berat, dan harga tiket pesawat pun bisa lebih murah. Namun, hal ini perlu koordinasi dengan pemangku kepentingan lain.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2025 di Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
"Memang kalau saya melihat masih ada ruang, walaupun ruang itu tidak banyak, tapi kita akan coba untuk bicara lagi dengan para kementerian dan lembaga stakeholder kira-kira apakah ke depan kita bisa melanggengkan harga tiket menjadi yang reasonable (masuk akal)," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Termasuk di antaranya upaya kami penataan slot dan slot manajemen sehingga persaingan di bisnis penerbangan ini menjadi tidak sekasar yang terjadi sebelumnya," pungkas Dudy.