Cerita Pramugari Garuda, Dirumahkan karena Maskapai Terdampak Corona

6 April 2020 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-900 Neo. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Mimpi Sekar (bukan nama sebenarnya) untuk terus menjadi seorang pramugari kandas seketika. Semakin terpuruknya dunia penerbangan akibat merebaknya virus corona membuat perempuan berusia 26 tahun ini mesti rela dirumahkan.
ADVERTISEMENT
Padahal semestinya Sekar bakal merayakan genap dua tahun ia bekerja sebagai pramugari Garuda Indonesia bulan April ini. Ia bahkan sudah membayangkan bakal sepenuhnya menjadi karyawan dan melewati ratusan penerbangan bersama maskapai pelat merah itu.
Akan tetapi harapannya itu gugur, ia dirumahkan sebulan sebelum kontraknya berakhir.
"Dirumahkan selamanya, enggak ada (pesangon dan insentif lain) sudah aja gitu di rumah," ceritanya kepada kumparan, Senin (6/4).
Sejatinya ia belum merelakan keputusan tersebut hingga kini, menjelang dua minggu sejak mulai dirumahkan. Namun, lantaran statusnya yang masih terdaftar sebagai karyawan yang hanya terikat Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), ia tak punya kuasa apa-apa untuk menolak.
"Aku dan teman-teman di-cut sangat punya alasan bagus. Kami memang sudah mendekati masa kontrak selesai, tapi harusnya diperpanjang atau dipegawaikan. Tapi gara-gara pandemi ini, tidak ada lagi perpanjangan atau pengangkatan pegawai," tutur Sekar.
ADVERTISEMENT
"Jadi semua yang kontraknya akan selesai di bulan april ini ya diselesaikan aja. Mereka punya alasan kalau mereka tidak merumahkan kami dan tidak mem-PHK, hanya tidak melanjutkan kontrak saja," sambungnya.
Sekar tidak sendirian, setidaknya menurut dia, ada 100 rekannya yang mengalami nasib serupa. Ia mafhum maskapai tempatnya bekerja itu tengah begitu terpuruk secara keuangan.
Soal masalah keuangan Garuda ini, Menteri BUMN Erick Thohir juga mengakuinya. Erick Thohir mengakui kepada Komisi IX DPR bahwa Garuda Indonesia jadi perusahaan BUMN yang terlilit utang paling berat.
"Utang BUMN jatuh tempo ini Garuda paling berat, ada USD 500 juta jatuh tempo pada Juni 2020. Sekarang penerbangan ditutup semua, sudah tentu cashflow negatif," ujarnya dalam rapat kerja virtual bersama Komisi IX DPR RI, Jumat (3/4).
Pramugari Garuda Indonesia Dalam Nuansa Vintage Foto: Bella Cynthia / kumparan
Sementara terkait adanya pemutusan hubungan kerja (PHK), sebelumnya Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA), Denon Prawiraatmadja, mengungkapkan bahwa kondisi saat ini memang membuat banyak pegawai khususnya pilot dan pramugari tidak bisa bekerja. Sehingga mereka ada yang memilih cuti.
ADVERTISEMENT
“Sampai sejauh ini isunya baru ada yang cuti tidak dibayar, ada beberapa maskapai yang cuti dibayar juga ada, tergantung kesepakatan antara karyawan dan maskapainya,” kata Denon saat dihubungi kumparan, Rabu (1/4).
Denon membantah kalau sudah ada pilot dan pramugari yang dirumahkan. Meski begitu, ia tidak menampik kalau maskapai saat ini sedang mengalami masa-masa sulit.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!