Cerita Seller TikTok yang Sukses Berdayakan 14 Ribu Afiliator

14 April 2024 13:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Co-founder sekaligus CEO Gently Indonesia, Nyoman Anjani. Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Co-founder sekaligus CEO Gently Indonesia, Nyoman Anjani. Foto: dok. Istimewa
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Selesainya proses transisi sistem elektronik TikTok Shop yang kini memberikan angin segar bagi UMKM lokal untuk terus tumbuh. Dikelola sepenuhnya oleh PT Tokopedia melalui platform baru Shop I Tokopedia, aplikasi tersebut kembali bisa memberi dampak positif.
Gently Indonesia, merupakan salah satu local brand yang merasakan impak ini. Mereka menjual produk personal care untuk bayi dan ibu dengan mengedepankan formula yang lembut (gentle), aman, berkhasiat, dan dengan harga terjangkau.
Tak heran Gently Indonesia mampu bersaing dengan nama besar lainnya. Pasalnya, Co-founder sekaligus CEO Gently Indonesia merupakan jebolan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT). Dia adalah Nyoman Anjani.
Nyoman bercerita, Gently dirilis pertama kali pada April 2022 setelah setahun sebelumnya melakukan riset dan pengembangan produk. Setelah itu, Gently masuk penjualan lewat TikTok Shop sejak September 2022, atau 4 bulan setelah launching.
Saat pertama kali live streaming, penonton masih sepi karena belum memiliki banyak konten video. Mereka pun menggandeng TikTok specialist demi menghadirkan live streaming video yang lebih masif.
Sayangnya, di awal-awal jualan live streaming itu belum bisa viral. Padahal mereka sudah mengirim sampel produk ke beberapa afiliator (affiliates) kategori ibu. Afilator Tiktok Shop adalah metode penjualan yang memungkinkan kreator memonetisasi konten dengan mempromosikan produk brand tertentu dan menerima komisi atas penjualan yang dihasil
“Kami kirimin produk gratis ke mereka untuk di-review video dan kami beri komisi. Waktu itu belum dapat virality, hingga suatu hari saat Imlek itu, aku ingat banget ada seorang ibu, dia bikin video review tentang produk kami dan itu viral sampai 1,5 juta view,” disampaikan kepada kumparan pada 8 April 2024.
Upaya ini membuat Gently selalu viral selama sekitar tujuh bulan saja. Setelahnya mereka juga mendorong offline channel dan mulai open reseller sehingga diverifikasi tidak hanya bergantung pada Tiktok. Saat ini, Gently, menggandeng lebih dari 14 ribu afiliator dan jumlahnya berpotensi bertambah.
“Kalau virality TikTok itu seperti snowball effect, jadi satu affiliate viral, bisa mendukung affiliate lain viral juga. Target bisa tiap bulan ada ratusan affiliate, jadi kami tambah, rekrut terus affiliate,” jelas Nyoman
“Dari sisi komisi, lazimnya antara 10-20 persen dari GWM yang mampu dihasilkan. “Kalau lagi ada video viral dengan GMV ratusan juta rupiah, maka anggap saja dari ratusan juta GMV itu dia [afiliator] dapat komisi 10 persen sudah per bulan, dia dapat Rp 10 juta,” lanjut Nyoman.
Menurutnya, itulah alasan TikTok sangat membantu para ibu rumah tangga yang sebenarnya tetap rajin membuat konten meski harus mengurus anak. Ini dapat membantu perekonomian keluarga Indonesia karena mereka mendapat komisi hingga Rp 10 juta per bulan.

Kekhawatiran terhadap Barang Impor

Nyoman pun bercerita, awal mula membangun Gently berangkat dari pengalaman pribadi sebagai ibu yang melihat baby care product didominasi impor. Ia khawatir adanya efek samping dari kandungan berbahaya dan harga yang cukup tinggi.
Menurutnya, kebanyakan skincare bayi dan anak di Indonesia yang kualitasnya premium dan formulanya lembut atau gentle itu masih didominasi brand impor dari Prancis, Malaysia, dan AS dengan harga di atas Rp 3000 ribu per produk.
“Dari situ saya pikir, kenapa saya enggak bikin sendiri produk baby care yang gentle formulation tapi harganya terjangkau di bawah Rp 100 ribu? Karena dulu saya bekerja di pabrik consumer goods, jadi saya sedikit banyak tahu cara bikin produk,” kata Nyoman.
Dari situ, ia pun mencari pabrik maklon dan mencoba untuk membuat produk skincare bayi dan anak. Pengembangannya diperlukan satu tahun, hingga akhirnya Gently dapat launching pada April 2022.
Namun, tantangannya tidak berhenti sampai di situ. Saat berhasil mengembangkan bisnis lewat TikTok Shop, regulasi pemerintah membuatnya harus putar otak. Sebab, ditutupnya TikTok Shop karena peraturan Kemendag membuat penjualan Gently amblas 20 hingga 30 persen.
Ia pun mencoba menjual Gently melalui kanal lain. Sayangnya, platform lain tidak bisa mengejar sistem affiliate TikTok yang kuat dan network yang luas.
Untungnya, penutupan TikTok Shop berakhir pada Desember 2023. Penjualan mereka pun kembali normal setelah adanya Shop I Tokopedia.
“Jadi semua video yang dahulu ada keranjang kuning itu naik lagi, orang bisa langsung check out, that’s why penghasilan langsung balik ke normal, enggak ada adaptasi dari kecil lagi, itu amazing sih,” ujar Nyoman.
Hadirnya Shop Tokopedia pun sangat tepat, mengingat segmentasi pasar antara konsumen di platform media sosial dan e-commerce sangat berbeda.
“Nature konsumennya Tiktok sama Tokopedia beda banget. Kalau digabung malah jadi aneh, karena ceruk market memang unik sih per masing-masing platform. Orang yang sudah biasa pakai Tokopedia, belum tentu juga mau pakai Tiktok,” pungkas Nyoman.