Cerita Sri Mulyani Diolok-olok Bank Dunia Karena Masalah Stunting

30 Januari 2020 13:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani saat Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku pernah dipermalukan Mantan Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, karena masalah stunting atau kerdil di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indonesia yang merupakan negara berkembang dengan jumlah populasi 260 juta jiwa, memiliki masalah serius soal stunting. Bahkan Indonesia merupakan salah negara dengan kondisi penduduk stunting terbesar di dunia.
"Waktu saya di Bank Dunia pertama kali, saya dipermalukan dengan stunting itu karena Presiden Bank Dunia juga seorang dokter," kata Sri Mulyani di Energy Building, Jakarta, Kamis (30/1).
Sri Mulyani mengaku saat itu dirinya belum mengetahui gambaran pasti soal kondisi stunting. Jim Yong Kim kemudian menjelaskan kepada Sri Mulyani bahwa banyak penduduk Indonesia yang tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan kondisi seharusnya.
Permasalahan stunting berpotensi mempengaruhi kehidupan masyarakat. Begitu mengetahui informasi tersebut, Sri Mulyani lantas memberitahukan kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla yang saat itu berkunjung ke Washington DC.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Atas informasi yang diberikan Sri Mulyani, Jusuf Kalla kemudian menginstruksikan agar isu kesehatan stunting harus menjadi perhatian semua pihak. Sejak saat itulah isu stunting jadi salah satu fokus pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Semenjak itu Pak JK aware sama stunting. Dan lihat dalam debate presidential election banyak ngomongin stunting. Itu big achievement. Maka sejak itu persoalannya bukan satu kementerian dan satu daerah. Tapi semuanya," cerita Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan saat ini semua pihak gotong-royong menekan angka stunting. Menurut dia, masalah ini memang hanya bisa diselesaikan jika dikerjakan bersama-sama alias keroyokan.
“Strategi pemerintah, maka kita melakukannya keroyokan. Targetnya 100 kabupaten (bebas stunting). Makanya seluruh kementerian bersama-sama melakukan itu," tandasnya.