Cerita Warga Garut Bangun Bisnis Baru Usai Dapat Kartu Prakerja

27 November 2021 15:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan Temu Alumni Kartu Prakerja di Garut, Sabtu (27/11). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan Temu Alumni Kartu Prakerja di Garut, Sabtu (27/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Secercah asa kembali dirasakan oleh warga asal Garut, Nenden Farida Ukus (42). Sebelumnya, usaha toko kelontong miliknya terkena dampak dari pembatasan aktivitas yang diterapkan pemerintah. Sepinya pembeli yang datang, membuat bisnisnya gulung tikar.
ADVERTISEMENT
Dengan modal latar belakang pendidikan tata boga dan pelatihan mengolah makanan sehat, Nenden kemudian mencoba mengalihkan bisnisnya dengan menjual bolu dan kolak yang dipasarkan secara daring. Kemampuan memasarkan produk secara daring pun mulai dia pelajari.
"PPKM membuat toko sepi," kata dia dalam kegiatan Temu Alumni Kartu Prakerja di Garut, Sabtu (27/11).
Selain terus berupaya bertahan memasarkan produknya secara daring, Nenden aktif mencoba mengikuti program kartu prakerja yang digalakkan oleh pemerintah. Sempat gagal dua kali, dia akhirnya berhasil lolos program kartu prakerja gelombang 21. Diterimanya insentif itu, kembali meningkatkan kepercayaan dirinya untuk berjualan.
Meski masih kecil, usaha bolu dan kolak yang dirintisnya mulai berkembang dan membuatnya dapat bertahan dari pandemi yang memang berimbas signifikan. Perlahan, marak warga terutama di Garut yang meminati produk yang dijualnya.
ADVERTISEMENT
"Saya mendapat ilmu bagaimana mengolah makanan secara higienis dan kualitas gizi terjaga. Pemasaran usaha kulinernya saya lakukan secara daring melalui Facebook dan WhatsApp," ujar dia.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BNI, Sis Apik Wijayanto, menyerahkan KUR dalam Kegiatan Temu Alumni Kartu Prakerja di Garut, Sabtu (27/11). Foto: Dok. Istimewa
Nenden pun mengucapkan terima kasih kepada Menko Perekonomian Airlangga Hartanto karena diterimanya program kartu prakerja itu membuat minatnya untuk menekuni bisnis terus berjalan. Diketahui, pemulihan ekonomi nasional belakangan ini sedang dilakukan pemerintah usai angka kasus mulai melandai.
"Mungkin sebagai perwakilan dari yang lain, terima kasih untuk Pak Airlangga, Menteri Perekonomian, atas programnya. Saya sangat terbantu dengan Prakerja dan perhatian dari Pak Menteri," ucap dia.
Hal senada dikatakan petani kopi asal Garut, Wildan Abdul Ghani (35). Dia mengaku mendapatkan insentif dari program kartu prakerja dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Berkat keikutsertaan itu, dia juga mendapatkan pengetahuan tentang digital marketing dari pelatihan yang diberikan.
ADVERTISEMENT
"Saya pribadi pernah dapat Prakerja, kalau KUR Tani untuk kelompok. Alhamdulillah lancar sudah tiga kali," ucap dia.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Mochammad Rudy Salahuddin mengucap terima kasih atas dukungan dari pemerintah daerah sehingga proses penyaluran program kartu prakerja bisa berjalan lancar.
"Keterlibatan Pemerintah Daerah harus terus dilakukan, karena sinergi antara Pemerintah Pusat dan Daerah sangat dibutuhkan untuk menyukseskan program pemerintah yang memang diciptakan untuk mendukung masyarakat, khususnya Program Kartu Prakerja," kata dia.
Diketahui, Jabar jadi provinsi dengan jumlah penerima program kartu prakerja terbanyak di tanah air. Total penerima dari gelombang 1 hingga 22 di Jawa Barat ada 1.494.509 orang lalu disaring dari sebanyak 5.239.146 pendaftar.
ADVERTISEMENT
Di Jabar, Kabupaten Bogor menempati urutan pertama penerima terbanyak yakni 190.796 orang, lalu Kabupaten Bandung 128.197 orang, Kota Bandung 122,054 orang, Kota Bekasi 104.727 orang, Kabupaten Bekasi 89.067 orang, dan Kota Depok 96.999 orang. Sedangkan di Kabupaten Garut, penerima Kartu Prakerja tercatat sebanyak 72.763 orang dari 262.801 orang pendaftar.