Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta Utara, mendapat kesan positif dari masyarakat sekitar. PLTGU dianggap ramah lingkungan karena tidak adanya asap yang mengepul. Demikian yang dikatakan Sobirin, Ketua RT 020/RW 002, Kelurahan Pluit.
ADVERTISEMENT
“Kalau asap yang baru ini (PLTGU) enggak kelihatan. Yang dulu ada, ini yang baru-baru tidak ada,” kata Sobirin saat ditemui di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, Rabu, (31/7).
Sobirin mengaku tidak heran sampai saat ini belum ada masyarakat yang mengeluh kualitas udara buruk karena PLTGU. Sejauh ini, ia hanya mendengar adanya keluhan penyakit Demam Berdarah yang tidak berkaitan dengan polusi udara.
“Kalau udara selama ini nggak ada keluhan. Keluhan misalnya orang DB itu Demam Berdarah, kalau udara belum. (Udara) Biasanya pernafasan atau apa saya belum ada dampaknya,” ujar Sobirin yang sudah sejak tahun 1987 tinggal di Jakarta Utara.
Selain tak menimbulkan polusi udara, PLTGU Muara Karang juga tak berisik dan tak menyebarkan bau. “Kayaknya bau selama ini enggak ada bau. Cuma suara dulu ada, sekarang enggak ada, berkurang suara,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
PLTGU Muara Karang pun berdampak positif bagi warga sekitar. Sobirin mengungkapkan, keberadaan PLTGU membuat warga tidak terkena banjir, khususnya rob. Sebab, kata Sobirin, tanggul yang dibangun PLTGU bisa mengadang air laut.
“Kalau dampaknya itu kan tanggulnya tinggi jadi kalau ada (air laut) pasang, naik. Kita istilahnya kan enggak kemari airnya. Membantu kita dalam (mencegah) banjir. Sebelumnya tadinya laut lepas saja ke sini saja. Pasang, banjir. Ada tanggul terbantu lah. Sekarang ada pompa air itu sekarang langsung,” terang Sobirin.
Masyarakat yang berada di sekitar lokasi juga bisa membuka usaha seperti warung makan, menghidupkan perekonomian sekitar. Lebih lanjut, Sobirin membeberkan tempat tinggalnya juga jadi ramai karena adanya PLTGU.
“Aktivitas warga seperti biasa dari segi ekonomi pada jualan, warung-warung jadi banyak laku. Rumah-rumah sekitar sini juga disewa. Banyak rumah-rumah yang dikontrak pemborong,” tutur Sobirin.
ADVERTISEMENT