Chandra Asri Petrochemical Sulap Sampah Jadi BBM, Bisa Dipakai Kendaraan

19 Oktober 2022 17:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chandra Asri Petrochemical. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Chandra Asri Petrochemical. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berhasil mengubah sampah menjadi BBM. Pengolahan limbah menjadi barang bernilai ini dilakukan melalui program Industri Pengelolaan Sampah Terpadu-Atasi Sampah, Kelola Mandiri (IPST ASARI) yang berbasis ekonomi sirkular.
ADVERTISEMENT
IPST ASARI merupakan komitmen Chandra Asri untuk mencari solusi pengelolaan sampah plastik, bekerja sama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Sehati Maju Bersama dan pemerintah daerah Cilegon.
“Salah satu sampah plastik yang berjalan kita jadikan BBM, yang sumber laut itu bisa menjadi BBM untuk dipakai nelayan,” tutur Director of Legal External Affairs and Circular Economy PT Chandra Asri, Edi Rivai di fasilitas IPST ASARI, Cilegon, Banten, Rabu (19/10).
BBM yang dihasilkan dari sampah akan digunakan Chandra Asri untuk kendaraan darat. Syaratnya harus dicampur dengan BBM yang dijual komersial.
“Walau sebetulnya masih belum ada sertifikat, ini bisa jadi bensin solar atau migas alternatif. Mobil saya sendiri bisa, tapi harus di-mix. tapi itu belum berizin itu tantangan kita kedepan,” sebutnya.
ADVERTISEMENT
Melalui kerja sama dengan Bank Sampah Digital (BSD), perusahaan mengedukasi warga di wilayah Anyer untuk mulai memilah sampah dari rumah masing-masing dan hasil pilahan tersebut ditukarkan menjadi tabungan yang dapat digunakan untuk keperluan mereka masing-masing.
Kunjungan Media ke IPTS Asari, Cilegon, Rabu (19/10). Foto: Nabil Jahja/kumparan
Lewat forum ini, Chandra Asri berharap Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang juga hadir untuk menerbitkan surat izin BBM olahan sampah. Diakuinya ada banyak tantangan teknis dan komersial dalam mengelola sampah seperti tingginya biaya operasional, dukungan teknis dari para pakar bahan bakar minyak, dan lain-lain yang sangat dibutuhkan oleh IPST ASARI untuk terus bertumbuh secara mandiri.
“Kami juga mengharapkan dukungan insentif dari pemerintah, baik secara fiskal maupun dukungan teknis dari lembaga riset industri, yang dapat mendukung upaya-upaya IPST ASARI untuk dapat mandiri secara komersil, maupun secara teknis,” tutur Edi.
ADVERTISEMENT