Charoen Pokphand Ambil Alih Bisnis 7-Eleven Indonesia

24 April 2017 9:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Waralaba Sevel tutup karena belum bayar pajak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Waralaba Sevel tutup karena belum bayar pajak. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
PT Modern Internasional Tbk, induk usaha waralaba 7-Eleven yang belakangan merugi dan menutup banyak gerai di Jakarta, mengumumkan penjualan segmen bisnis convenience store dan restoran senilai Rp 1 triliun.
ADVERTISEMENT
Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI), anak usaha dari Charoen Pokphand Indonesia (CPI), telah menyepakati akuisisi segmen bisnis tersebut dan aset-aset yang menyertainya oleh PT Modern Sevel Indonesia (MSI), anak usaha Modern Internasional. Melalui keterbukaan informasi dari situs Bursa Efek Indonesia yang dirilis pekan lalu, diumumkan bahwa MSI dan CPRI telah meneken Business Acquisition Agreement pada 19 April lalu.
Adapun akuisisi ini rencananya akan diselesaikan sebelum atau pada tanggal 30 Juni 2017, jika sejumlah syarat sudah terpenuhi, di antaranya persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Dewan Komisaris, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain itu, harus ada pula persetujuan dari 7-Eleven Inc. selaku pemberi waralaba sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian Waralaba dengan MSI dan penunjukan CPRI selaku penerima waralaba baru.
ADVERTISEMENT
Sevel (7-Eleven) daerah Gunung Sahari tutup. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sevel (7-Eleven) daerah Gunung Sahari tutup. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Penjualan segmen usaha ini karena telah mengalami kerugian di tahun-tahun terakhir sebagai akibat dari kompetisi pasar yang tinggi serta pengembangan segmen bisnis ini perlu modal yang besar di masa depan," jelas Direktur Modern Internasional, Chandra Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Senin (24/4).
Sebagai informasi, MSI per September 2016, tercatat mengelola 175 gerai 7-Eleven di Indonesia yang sebagian besar ada di Jakarta. Jumlah ini menurun jauh dari 2014 saat perseroan memiliki 190 gerai.
Persaingan waralaba minimarket berkonsep kafetaria memang cukup sengit, karena adanya pemain lokal besar yaitu Alfamart dan Indomaret, yang masing-masing sudah memiliki gerai lebih dari 12.000 unit di seluruh Indonesia. Bisnis 7-Eleven juga sempat anjlok karena larangan penjualan minuman beralkohol di toko ritel, yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan pada 2015.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Caroen Pokphand Indonesia adalah salah satu produsen pakan ternak terbesar di Indonesia. Di negara asalnya, Thailand, Charoen Pokphand telah mengelola jaringan 7-Eleven hingga lebih dari 9.500 gerai.