Chatib Basri Proyeksi Ekonomi RI Melambat di 2024: Tapi Jauh dari Resesi

17 Juli 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chatib Basri Foto: bekraf.go.id
zoom-in-whitePerbesar
Chatib Basri Foto: bekraf.go.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan periode 2013-2014 Chatib Basri memproyeksi ekonomi Indonesia akan mengalami perlambatan. Meski begitu, ia memastikan Indonesia jauh dari resesi.
ADVERTISEMENT
"Dia melambat (ekonomi RI 2024). Jadi jangan bayangkan bahwa kita akan masuk resesi atau signifikan slow down dari growth, i don't think so. Indonesia jauh dari itu," kata Chatib dalam acara Market Outlook 2024, dikutip Rabu (17/7).
Menurut Chatib, ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 5 persen tahun ini. Namun, pertumbuhan tahun ini diproyeksi lebih rendah dari tahun lalu.
Adapun, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tahun 2023 tumbuh sebesar 5,05 persen. Angka ini lebih rendah dibanding capaian tahun 2022 yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,31 persen.
"Jadi saya enggak bicara ekonomi Indonesia akan tumbuh di bawah 5 persen. I think dengan kondisi seperti sekarang itu, 5 persen itu kita masih bisa punya dampak. Jadi relatif terhadap tahun sebelumnya, dia melambat," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Chatib menyebut penurunan harga komoditas menjadi tantangan untuk pemerintah dalam mengerek pendapatan negara. Untuk itu, ia meminta pemerintah fokus terhadap perekonomian domestik.
"Sebetulnya likuiditasnya harus dijaga supaya dia bisa pumping money untuk bisa konsumsinya bisa berjalan," imbuh Chatib.
Adapun, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5 persen yoy pada tahun 2024 dibandingkan proyeksi sebelumnya sebesar 4,9 persen yoy. Rata-rata di tahun 2024-2026, pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,1 persen per tahun.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Carolyn Turk, mengatakan perekonomian Indonesia diperkirakan akan tumbuh stabil di tahun-tahun mendatang, didorong peningkatan belanja publik, meningkatnya investasi bisnis, dan permintaan konsumen yang stabil.
Pertumbuhan ekonomi rata-rata 5,1 persen hingga 2026 meskipun adanya tantangan antara lain harga komoditas yang menurun, volatilitas harga pangan dan energi yang meningkat, serta meningkatnya ketidakpastian geopolitik.
ADVERTISEMENT
“Kesuksesan kinerja ekonomi Indonesia sebagian besar didorong kerangka kebijakan makro ekonomi pemerintah yang kuat yang membantu menarik investasi,” ujar Carolyn Turk dalam peluncuran Indonesia Economic Prospects June 2024 di Jakarta, Senin (24/6).