Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mencatat sepanjang tahun lalu telah terjadi 72 kasus illegal tapping atau pencurian minyak. Sebanyak 55 kasus telah berhasil digagalkan.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur CPI, Albert Simanjuntak, mengatakan akibat pencurian ini, produksi perusahaan terganggu. Kerugian yang ditimbulkan mencapai puluhan miliar rupiah.
"Total kerugian 2019 perkiraan Rp 23 miliar berupa minyak yang dicuri, perhitungan kasar untuk memperbaiki pipa yang dibolongin dan sebagainya," kata dia di Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/1).
Menurut dia, modus pencurian minyak di sekitar tambang minyak Chevron semakin berkembang. Para pencuri semakin pintar menyedot minyak dari pipa-pipa perusahaan.
Bahkan, ada oknum membangun terowongan untuk mencuri minyak melalui pipa distribusi CPI. Misalnya, ada pencurian minyak dengan membangun tunnel sepanjang 100 meter. Aksi pencuri ini cukup susah dideteksi.
Untuk memberantas pencurian, Albert mengatakan telah memperkuat kerja sama dengan Polda Riau dan kepolisian pusat. Dia yakin sumber daya manusia dan teknologi punya kepolisian untuk mendeteksi percobaan pencurian minyak di bawah tanah.
ADVERTISEMENT
"Kami juga bekerja sama dengan Polda Riau, hampir 800 km melalui desa, kecamatan, dan kabupaten. Ini sangat penting menjaga produksi. Masyarakat juga ikut dukung perawatan pipa ini," terang Albert.
Sebelumnya, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas Atok Urrahman mengatakan tak tahu pasti mengapa pencurian minyak di Chevron makin banyak.
Dia menduga para pencuri memanfaatkan momentum kontrak Chevron yang berakhir pada 2021. Setelah itu, pengelolaan Blok Rokan diserahkan ke PT Pertamina (Persero).
Berdasarkan data yang disampaikan ke SKK Migas, pencurian di Rokan sudah berlangsung sejak 2012 dan tiap tahun cenderung meningkat. Misalnya pada 2015 ditemukan 30 temuan kasus, lalu berkurang di 2016 menjadi 2 temuan.
Pada 2017, ada temuan 3 kasus. Pada 2018, pencurian semakin meningkat dan ada 55 kasus. Kemudian hingga 11 September 2019 sudah dilaporkan 50 kasus pencurian minyak. Pencurian ini mempengaruhi lifting minyak Chevron cukup signifikan.
ADVERTISEMENT