news-card-video
19 Ramadhan 1446 HRabu, 19 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

China Akan Suntik Modal Rp 16 Triliun ke KEK Batang

18 Maret 2025 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan pada acara kumparan The Economic Insights 2025 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perusahaan China akan menggelontorkan dana modal di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang. Nilainya Rp 16 triliun.
ADVERTISEMENT
“Nanti akan ada rencana kerja sama twin city twin park, jadi kerja sama antara Indonesia dengan Fujian untuk mendorong investasi di KEK di Batang, direncanakan mereka akan investasi Rp 16 triliun,” kata Airlangga di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/3).
Menurut mantan Menteri Perindustrian tersebut rencana investasi ini telah dibicarakan oleh pemimpin masing-masing negara, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden China Xi Jinping.
Sebelumnya Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza menyatakan, sudah ada perusahaan yang melakukan penjajakan di beberapa kawasan industri di Jawa Tengah, salah satunya daerah Kendal.
“Ya, beberapa sudah mulai menjajaki di beberapa kawasan industri. Saya kira mereka mention ke beberapa kawasan industri terutama di Jawa Tengah. Iya (Kendal),” kata Faisol di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (27/2).
ADVERTISEMENT
Pengelola KEK Kendal, Jawa Tengah, telah menyiapkan area seluas 1.200 hektare untuk pengembangan kawasan fase kedua untuk mengakomodasi investor yang akan membuka industrinya di provinsi ini.
Direktur Eksekutif KEK Kendal Juliani Kusumaningrum mengatakan, pengembangan Kawasan Industri Kendal fase pertama seluas 1.000 ha tingkat keterisiannya sudah mencapai 90 persen.
"Sisa 10 persen di fase pertama ini tinggal melengkapi fasilitas pendukung, seperti residensial dan komersial," katanya.