news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

China Balas Perang Dagang Trump, Pasang Tarif Impor hingga 15 Persen

4 Maret 2025 15:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping (kanan) pada pertemuan bilateral di KTT G20 di Osaka, Jepang. Foto: REUTERS / Kevin Lamarque
ADVERTISEMENT
Perang dagang yang dimulai oleh Presiden AS Donald Trump telah berdampak pada kondisi ekonomi global. Perdagangan saham merah di banyak negara, termasuk Asia.
ADVERTISEMENT
China, salah satu negara yang terkena kebijakan tarif Trump-selain Kanada dan Meksiko-langsung merespons dengan mengambil kebijakan balasan tarif.
Pada hari ini, Selasa (4/3), China mengumumkan kenaikan 10 persen-15 persen pada tarif impor yang mencakup berbagai produk pertanian dan makanan dari Amerika, yang membawa dua ekonomi teratas dunia itu selangkah lebih dekat ke arah perang dagang habis-habisan.
Beijing juga menempatkan dua puluh lima perusahaan AS di bawah pembatasan ekspor dan investasi dengan alasan keamanan nasional. Sepuluh dari 25 perusahaan AS ini menjadi sasaran China karena menjual senjata ke Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya.
Trump memberlakukan tarif sebesar 20 persen atas impor barang dari China, akibat Negeri Tirai Bambu itu dianggap tidak bisa menanggulangi aliran fentanil. Adapun China menuduh AS melakukan pemerasan fentanil dan memiliki beberapa kebijakan antinarkoba terketat di dunia.
ADVERTISEMENT
Para analis mengatakan Beijing masih berharap untuk merundingkan gencatan senjata dengan pemerintahan Trump. Tetapi tarif balasan yang berlaku mengancam akan meningkat menjadi perang dagang habis-habisan antara kedua raksasa ekonomi tersebut.
Donald Trump dan Xi Jinping di KTT G20 Foto: REUTERS/Saul Loeb
Tarif baru AS ini merupakan kenaikan tambahan terhadap pungutan yang sudah ada sebelumnya terhadap ribuan barang China. Beberapa dari produk ini menanggung beban tarif AS yang jauh lebih tinggi di bawah mantan presiden Joe Biden tahun lalu, termasuk penggandaan bea masuk pada semikonduktor China menjadi 50 persen dan penggandaan empat kali lipat tarif pada kendaraan listrik China menjadi lebih dari 100 persen.
Tarif sebesar 20 persen akan berlaku pada beberapa impor utama barang elektronik konsumen AS dari China yang sebelumnya tidak tersentuh, termasuk telepon pintar, laptop, konsol permainan video, jam tangan pintar dan speaker serta perangkat Bluetooth.
ADVERTISEMENT
"Tindakan tarif sepihak AS tersebut secara serius melanggar aturan Organisasi Perdagangan Dunia dan merusak dasar kerja sama ekonomi dan perdagangan antara Tiongkok dan AS," kata Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam pernyataan terpisah.
"China akan dengan tegas melindungi hak dan kepentingannya yang sah," tambah pernyataan itu.