China Bantu Proton Ekspansi ke Pasar Global, Termasuk Indonesia

19 Agustus 2018 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proton. (Foto: Reuters/Edgar Su)
zoom-in-whitePerbesar
Proton. (Foto: Reuters/Edgar Su)
ADVERTISEMENT
Produsen mobil asal China, Geely, telah sepakat untuk memperpanjang kemitraannya dengan salah satu merek otomotif asal Malaysia, Proton Holdings Behard, Sabtu (18/8).
ADVERTISEMENT
Perpanjangan kemitraan ini dilakukan agar Proton mampu menyediakan lebih banyak lagi model kendaraan yang akan dipasarkan lebih luas hingga ke China dan pasar internasional lainnya, seperti Indonesia.
Ditulis Reuters, Minggu (19/8), hejang Geely Holding Group mengatakan, Proton bisa memperoleh teknologi mobil yang ramah lingkungan dan juga platform dasar kendaraan yang telah dikembangkan secara bersama-sama dengan Geely, yang juga menaungi merek Volvo Cars asal Swedia.
Proton juga berpeluang menjual kendaraannya di pasar internasional mulai dari China kemudian berlanjut ke Indonesia.
"Penandatanganan perjanjian hari ini akan memperluas hubungan dan membawa kerja sama kami ke tahap berikutnya," kata pendiri dan Kepala Eksekutif Geely Li Shufu, saat ditemui pada seremoni penandatanganan kerja sama di markas Geely, Hangzhou, China.
Proton Perdana. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Proton Perdana. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari tahap kerja sama selanjutnya, Proton akan memulai studi kelayakan untuk memasuki pasar China. Langkah ini akan membantu Geely memiliki kendaraan di seluruh segmen pasar setelah dia menaungi Volvo sebagai merek otomotif premium. Sedangkan Geely sebagai merek otomotif menengah dan Proton sebagai merek yang menjual mobil dengan harga yang terjangkau.
Perjanjian baru ini akan meneruskan investasi Geely di Proton yang sebelumnya sudah ditetapkan pada tahun lalu. Saat ini, Geely memiliki saham sebanyak 49,9 persen di pabrikan Malaysia yang dimiliki oleh DRB-Hicom, yang juga menaungi mobil sport asal Inggris, Lotus.
Dalam kegiatan penandatanganan perpanjangan perjanjian ini juga hadir Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohamad, yang menjalani kunjungan lima hari di China. Dia juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang di Beijing.
ADVERTISEMENT