Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
China Disebut Samarkan Produknya Jadi Barang Asal Korea agar Bisa Ekspor ke AS
21 April 2025 14:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Korea Selatan mengungkap adanya peningkatan upaya penyamaran produk asing yang berasal dari China, sebagai barang ekspor Korea. Upaya ini dilakukan demi menghindari tarif tinggi yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan laporan dari Layanan Bea Cukai Korea (Korea Customs Service/KCS), sepanjang kuartal I-2025 ditemukan pelanggaran asal negara produk senilai 29,5 miliar won (sekitar USD 20,81 juta), dengan 97 persen pengirimannya menuju Amerika Serikat. Penemuan ini berasal dari investigasi khusus yang dilakukan pada Maret lalu.
Mengutip dari Reuters, jumlah pelanggaran tersebut hampir menyamai total sepanjang 2024 yang mencapai 34,8 miliar won, 62 persen di antaranya juga ditujukan ke AS.
Sejak kembali menjabat pada Januari 2025, Trump telah menaikkan tarif untuk berbagai produk dan negara, termasuk tambahan bea masuk terhadap produk dari China yang mulai berlaku sejak Februari.
“Selama masa jabatan pertama Presiden Trump, praktik ekspor dengan penyamaran seperti ini meningkat, dan kami perkirakan pola tersebut akan terulang,” ujar Lee Kwang-woo, Direktur Perencanaan Investigasi KCS.
ADVERTISEMENT
Guna mengantisipasi risiko ini, otoritas Korea Selatan melakukan penyelidikan secara proaktif. Lee mengatakan pihaknya telah menemukan bukti kuat bahwa beberapa eksportir berusaha menghindari tarif sejak awal tahun ini.
Pejabat bea cukai Korea Selatan juga bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat pada hari yang sama untuk membahas kemungkinan kerja sama investigasi lebih lanjut.
Pihak Korea Selatan memperkirakan perusahaan asing, khususnya dari China, akan semakin banyak memanfaatkan Korea Selatan yang merupakan mitra dagang bebas AS dan sekutu utama, sebagai jalur alternatif untuk menghindari pembatasan perdagangan dan tarif.
Trump sendiri sempat memberlakukan tarif 25 persen untuk produk Korea Selatan bulan ini, tetapi kemudian menangguhkannya selama tiga bulan. Di sisi lain, tarif terhadap China kini melonjak hingga 145 persen, setelah serangkaian kebijakan balasan yang memperburuk hubungan dagang antara dua raksasa ekonomi dunia tersebut.
ADVERTISEMENT
Dalam temuan terbaru yang diumumkan Senin (21/4), tercatat bahan katoda senilai 3,3 miliar won yang digunakan untuk baterai telah dikirim ke AS dengan label “Made in Korea”, meski aslinya diimpor dari China. Langkah tersebut dilakukan untuk menghindari tarif tinggi yang sudah berlaku sejak Januari.
Selain itu, pada Maret lalu, kamera pengawas senilai 19,3 miliar won yang diimpor dalam bentuk komponen dari China juga ditemukan telah dirakit ulang di Korea Selatan untuk menyiasati pembatasan ekspor AS terhadap perangkat teknologi asal China.
Sebagian dari produk-produk tersebut sudah diekspor ke luar negeri, sementara sisanya masih tertahan di pelabuhan.
Saat ini, KCS membentuk tim khusus untuk menanggulangi ekspor ilegal semacam ini dan tengah menyusun langkah-langkah penanganan lanjutan guna melindungi industri dalam negeri. Temuan pelanggaran akan segera dilimpahkan ke pihak kejaksaan untuk proses hukum lebih lanjut.
ADVERTISEMENT