China Dukung Penyelesaian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung. Foto: PT KCIC

Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, memuji hubungan antara China dan Indonesia yang makin erat. Kerja sama kedua negara ini disebutnya saling menguntungkan.

"Hubungan China-Indonesia telah memberikan contoh kerja sama yang saling menguntungkan antara negara-negara di kawasan dan sebagai model kekuatan pada negara-negara berkembang," kata Wang dilansir dari ChinaDaily, Selasa (8/3).

Lebih lanjut dia mengatakan, China juga akan mendukung penyelesaian dan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menurutnya, hal ini dilakukan demi meningkatkan pembangunan Indonesia pascaCOVID-19

"Kerja sama yang menguntungkan antara kedua negara," katanya.

Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri

China juga akan memberikan dukungan dan bantuan kepada Indonesia yang menjadi Tuan Rumah KTT G20 tahun ini. Presidensi G20 di Indonesia pun diharapkan bisa berkontribusi lebih besar untuk mendorong pemulihan ekonomi global dan meningkatkan tata kelola global.

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung hingga saat ini masih terus dikebut pembangunannya. Meski masih dalam tahap pembangunan, proyek tersebut turut memberikan kontribusi pada penerimaan negara.

Hingga akhir tahun lalu, kontribusi kereta cepat tersebut mencapai Rp 5,34 triliun. Secara rinci, sebesar Rp 3,73 triliun berupa setoran kewajiban pajak dan sisanya penerimaan negara bukan pajak (PNBP) berupa pembayaran penggantian PBB rumija atau ruang milik jalan sebesar Rp 16,9 miliar.

Selain itu, ada juga pembayaran sewa barang milik negara (BMN) untuk stasiun Halim sampai 50 tahun ke depan sebesar Rp 1,16 triliun, pembayaran sewa rumija tol trase kereta cepat Jakarta-Bandung Rp 436,8 miliar.

Layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung diproyeksikan sudah bisa dinikmati pada Juni 2023. Pembangunan konstruksi proyek infrastruktur tersebut saat ini sudah mencapai 80 persen hingga akhir Februari 2022.

Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (), Dwiyana Slamet Riyadi, membocorkan kisaran harga tiket kereta cepat ini.

"Untuk tarif berkisar Rp 150.000 sampai Rp 350.000. Sesuai dengan hasil studi Demand Forecast Polar UI," ujar Dwiyana dalam rapat bersama Komisi V DPR RI pada Senin (7/2).